REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum kecelakaan pesawat Lion Air nomor registrasi PK-LQP dengan penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang, pesawat tersebut juga mengalami kendala. Dari data flight data recorder (FDR), menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terjadi masalah pada sensor angle of attack (AOA) pada pesawat tersebut saat penerbangan sebelumnya dengan rute Denpasar-Jakarta.
Managing Director Lion Air Group Captain Daniel Putut Kuncoro mengakui AOA tersebut sduah diganti ketika pesawat masih di Denpasar bukan dengan pengganti cadangan namun dengan yang baru. “Penggantinya baru, ini pun pesawat baru. Dari awal pun ini pesawat baru AoA yang bermasalah itu, yang dicopot itu. Itu yang dibawa ke sana (Florida), diganti dengan yang baru,” kata Daniel di Menara Lion Air, Jakarta, Rabu (28/11) malam.
Dari pernyataan tersebut, Daniel memastikan AOA yang dipasang di Denpasar merupakan sparepart baru. Dia memastikan Lion Air memiliki sparepart untuk mengganti AOA yang bermasalah ketika di Denpasar.
Dia menjelasakan, pada dasarnya AOA yang terpasang di pesawat berjenis Boeing 727 Max 8 tersebut pabrikannya dari Florida. “Pada saat di Bali ada masalah, kita copot, kita simpan. Kita ganti yang baru,” jelas Daniel.
Pada saat setelah kejadian kecelakaan saat pesawat tersebut terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang, Daniel memastikan KNKT meminta AOA yang rusak saat di Denpasar. Dia mengatakan karena AOA tersebut buatan Florida maka KNKT akan mengirimkan komponen pesawat tersebut ke lokasi pabrikan.
Untuk itu, Daniel memastikan AOA yang baru diganti di Denpasar merupakan komponen baru. “Iya (baru) bawaan dari pabrik, pesawat juga masih baru,” tegas Daniel.
Hanya saja, pernyataan Daniel tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh KNKT saat menyampaikan laporan awal hasil investigasi kecelakaan tersebut. Ketua Subkomite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo memastikan AOA yang diganti di Denpasar tersebut bukan komponen baru.
“Bukan baru, diganti dengan yang pernah diperbaiki di Florida. Makanya kita mau lihat bengkel perawatan di Florida,” kata Nurcahyo di Gedung KNKT kemarin.
Pernyataan Nurcahyo dipertegas oleh penjelasan dari Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT Ony Suryo Wibowo. Mengenai AOA tersebut, Ony menjelaskan memang benar AOA pesawat Lion Air tersebut sudah diganti namun bukan komponen yang baru dari pabrikan.
Dalam perbaikan di Denpasar, Ony mengatakan AOA tersebut memang sudah diganti. “Perbaikannya ini adalah mengganti dengan kompenen yang lain yang merupakan sudah pernah rusak dan sudah diperbaiki di Florida. Itu lah kenapa kita mengirimkan AOA ke Florida,” jelas Ony.
Ony mengatakan AOA yang dipasang di Denpasar itu pernah rusak kurang lebih tahun lalu namun sudah diperbaiki di Florida. Hanya saja, Ony mengatakan hal itu bukan menjadi cara yang salah.
Menurut Ony, kompenen pesawat bisa dipakai bersama-sama. “Boleh dipakai oleh Boeing Max, boleh juga Boeing lain. Hati-hati (menyebutnya) tapi ini bukan recycle. Setiap perbaikan komponen pesawat itu ada prosedurnya dan harus ada sertifikasinya. Itu nggak mudah,” ungkap Ony.
Baca juga, KNKT Kirim AOA JT610 ke Florida