REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersedia membuka diskusi mengenai kesepakatan perdagangan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Penasehat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, belum ada agenda resmi yang terjadwal terkait pertemuan kedua pemimpin negara tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Dalam pandangan Presiden Trump ada kemungkinan pertemuan dilakukan, dan dia terbuka untuk membicarakannya, namun ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi," ujar Kudlow, dilansir Reuters, Rabu (28/11).
Kudlow mengatakan, sejumlah masalah seperti kekayaan intelektual, transfer teknologi, kepemilikan perusahaan Amerika di Cina, serta hambatan tarif harus diselesaikan. Adapun Gedung Putih sejauh ini merasa kecewa terhadap respon Cina terhadap masalah perdagangan.
"Mengecewakan, karena kami tidak banyak menemukan perubahan dalam pendekatan mereka, Presiden Trump telah terbuka untuk membicarakan masalah ini, sekarang kita perlu tahu apakah Presiden Xi juga terbuka," kata Kudlow.
Apabila dalam pertemuan tersebut tidak ada progres, maka Trump bersiap menaikkan kembali tarif impor hingga 25 persen atau sekitar 200 miliar dolar AS, dan dapat menambahkan tarif lain sebesar 267 miliar dolar AS. Adapun ketika ditanya mengenai daftar produk yang dikenakan pajak impor, Kudlow enggan membeberkan lebih lanjut.
"Kami sedang dalam persiapan yang signifikan untuk itu," ujar Kudlow.