Selasa 27 Nov 2018 17:26 WIB

Pemerintah Dinilai Berhasil Raih Devisa dari Pariwisata

Indonesia yang menduduki peringkat 42 dengan sektor unggulan pariwisata.

Wakatobi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Wakatobi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari UGM Bangun Udi Mustika mengatakan saat ini pemerintah telah menempatkan pariwisata sebagai leading sector dalam membangun perekonomian Indonesia. Selain itu, pemerintah dinilai telah memiliki respons baik terhadap peningkatan pariwisata Indonesia yang menduduki peringkat 42 dari sekitar 140 negara dengan sektor unggulan pariwisata.

Dia menyebutkan telah terjadi fenonema peralihan tujuan wisata turis mancanegara dari Eropa menjadi Asia khususnya Asia Tenggara. Oleh Karena itu, pariwisata Indonesia menjadi salah satu leading sector dari kebijakan pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan pendapatan devisa negara.

Selain itu, sektor pariwisata memiliki prospek pembangunan ekonomi yang besar dan akan berdampak positif bagi masyarakat seperti tersedianya lapangan pekerjaan, berkembangnya transportasi dan maraknya pembangunan infrastruktur lainnya.

"Pemerintahan Jokowi-JK telah berupaya memberikan kebijakan yang mendukung berkembangnya pariwisata seperti penyederhanaan birokrasi. Berdasarkan data dari tahun 2015 menunjukkan adanya tren peningkatan kunjungan wisatawan. Hal tesebut diduga dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur pendukung di daerah-daerah yang memiliki potensi objek wisata," kata dia dalam diskusi dengan tema 'Keberhasilan Jokowi Dalam Menambah Devisa Dari Sektor Pariwisata'.

Diskusi ini merupakan salah satu apresiasi dari Komite Mahasiswa dan Pemuda Reformasi  Kota Bogor, (24/11) di Bogor. Panelis menilai pembangunan infrastruktur menunjang capaian pariwisata dan berdampak positif dalam menghasilkan devisa negara.

"Namun, saat ini negara dengan cadangan devisa terbesar yakni Cina, sementara Indonesia masih kurang dapat mengoptimalkan potensi pemasukan devisa khususnya pariwisata. Tahun 2018 pariwisata Indonesia menjadi fokus utama pemerintahan dalam menambah cadangan devisa negara," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement