REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri telah mengembangkan pembayaran berbasis Quick Response Code (QR Code). Hal ini bertujuan memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah.
Direktur Technology & Operation Mandiri Syariah Achmad Syafii, melalui QR Code, perseroan tengah membentuk ekosistem di lingkungan pesantren. "Jadi misalnya bila jamaah ingin bersedekah atau berinfak di masjid saat Sholat Jumat, kami tempel QR di kotak amal sehingga tidak perlu masukkan uang, tinggal scan mau infak berapa," tutur dia kepada wartawan di Jakarta, Senin, (26/11).
Kemudian, kata dia, QR Code Mandiri Syariah bisa pula digunakan di lingkungan pesantren. Baik di koperasi pesantren maupun para pedagangan di sekitarnya.
"Jadi ekosistem itu kita bentuk. Kalau sudah terbiasa gunakan QR Code di masjid dan pesantren, baru kita akan (sediakan) ke luar juga," ungkap Syafii.
Dirinya menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 170 pesantren yang digandeng untuk menyediakan fitur QR Code. "Sementara infrastruktur ini kita siapkan untuk nasabah Mandiri Syariah dulu," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, layanan QR Code Mandiri Syariah sudah mendapat izin dari Bank Indonesia (BI). Dengan begitu bisa langsung digunakan nasabah.
Pada kesempatan tersebut, Syafii juga mengatakan, Mandiri Syariah telah menerbitkan kartu debit berlogo GPN sekitar 30 persen dari total kartu debit yang diterbitkan. Hal itu sejalan dengan program GPN Bank Indonesia.
"Ini lebih cepat dari ketentuan Bank Indonesia yang menetapkan pendistribusian 30 persen di akhir 2018," kata Syafii. Sampai sekarang, anak usaha Bank Mandiri ini telah menyebarkan kartu debit ke nasabah sebanyak 2,2 juta kartu.