Sabtu 24 Nov 2018 03:51 WIB

Lewat Halal Tourism Expo, Indonesia Mampu Jadi Pemain Utama

Indonesia diharapkan mampu menarik wisatawan dunia berkunjung ke destinasi halal.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Destinasi wisata halal di Sumatera Selatan (Sumsel) Bait Alquran atau Alquran Akbar yang berupa mushaf Alquran terbuat dari lembaran kayu setinggi 2 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Berwarna dasar coklat dengan tulisan timbul berwarna emas.
Foto: Foto: Maspril Aries/Republika
Destinasi wisata halal di Sumatera Selatan (Sumsel) Bait Alquran atau Alquran Akbar yang berupa mushaf Alquran terbuat dari lembaran kayu setinggi 2 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Berwarna dasar coklat dengan tulisan timbul berwarna emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pariwisata halal sudah menjadi tren global. Bahkan, negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim mulai menyediakan paket-paket perjalanan menarik ke negaranya dengan konsep halal demi meningkatkan kunjungan wisata.

Melalui Pameran Halal Tourism Expo 2018, Indonesia diharapkan mampu menarik wisatawan dunia untuk berkunjung ke destinasi khususnya wisata halal. Mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Ketua Panitia Halal Tourism Expo 2018, Imadduin Indrissobir mengatakan kegiatan ini menjadi penting lantaran potensi halal atau Muslim traveler di dunia kian menunjukkan peningkatan. “Indonesia perlu mengambil peluang dan juga pemain utama,” ujarnya saat acara Halal Tourism Expo 2018 di Mall Kota Kasablanka, Jumat (23/11).

Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai momentum pesan yang bisa disampaikan kepada masyarakat bahwa wisata halal menjadi bagian penting dalam kehidupan. Sekaligus mendorong pemerintah daerah untuk mendorong wisata halal.

“Wisata Muslim sekarang terus berkembang misal sekarang di Riau ada penggabungan Halal Tourism dengan unsur olahraga, kemudian di Jogyakarta ada paket perjalanan yang membawa wisatawan berkunjung ke makam Ahmad Dahlan,” ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Hari Wibowo menambahkan pengenalan label halal bukan hanya sebuah produk saja, melainkan wisata. Tentu pengenalan ini harus ditunjukkan kepada generasi mendatang.

“Peluang wisata halal di Jakarta sangat besar dan memiliki keunikan serta lengkap dibandingkan negata lainnya. Saat ini di Jakarta ada 17 ribu makanan yang sudah tersertifikasi halal, pusat busana Muslim terbesar di Tanah Abang dan Thamrin City dan puluhan kota bersejarah,” ucapnya.

Ia menambahkan, esensi halal memiliki korelasi positif bagi kehidupan masyarakat. Setidaknya dapat melahirkan generasi yang memiliki kualitas yang baik.

“Selain masyarakat yang memiliki kualitas bagus, saat ini produsen produk halal juga berkembang sesuai dengan syariat,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement