REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla optimistis relaksasi daftar negatif investasi (DNI) akan meningkatkan aliran modal asing ke Indonesia. Terutama untuk usaha kecil dan menengah.
"Pasti, karena yang investasi ke dalam negeri bukan hanya pengusaha besar, juga perusahaan yang menengahnya bisa masuk ke Indonesia," ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jumat (23/11).
Selain itu, relaksasi DNI dapat memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pajak maupun devisa. Jusuf Kalla meyakini, investasi asing juga bisa membuka transfer teknologi kepada pengusaha nasional sehingga dapat tercipta keselarasan. Misalnya saja dalam pembangunan infrastruktur.
"Dulu kalau bikin gedung bertingkat 20 (lantai) selalu kontraktor asing, pengusaha nasional hanya jadi sub-kontraktor, sekarang hampir semua gedung di Jakarta sudah (dibangun oleh pengusaha) nasional, itu terjadi transfer teknologi," kata Jusuf Kalla.
Pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI merelaksasi daftar investasi yang boleh dimasuki oleh modal asing. Terdapat 54 bidang usaha yang direlaksasi pemerintah demi memancing investasi asing masuk ke dalam negeri.
Dari 54 itu, 25 sektor usaha di antaranya bisa dimasuki investor asing secara penuh. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan pelonggaran dilakukan demi memperbaiki kinerja perdagangan dalam negeri yang belakangan ini memble. Relaksasi tersebut diharapkan bisa mendorong investasi dan menciptakan barang pengganti impor.