REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwilaksana menilai saat ini kontraktor proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek dapat mengoptimalkan pengerjaan di trase lain. Meski saat ini, terdapat penundaan pengerjaan LRT di trase Bekasi Timur-Cawang pada Kilometer 11 sampai 17 Tol Jakarta-Cikampek.
Aditya menjelaskan selama penghentian pengerjaan di titik tersebut, dapat dipastikan seluruh pengerjaan LRT Jabodebek di trase Bekasi Timur-Cawang juga akan tertunda. “Meski yang tertunda hanya enam kilometer saja, tapi pasti mempengaruhi penyelesaian operasional secara keseluruhan,” kata Aditya kepada Republika.co.id, Kamis (22/11).
Meskipun begitu, dia menegaskan saat ini kontraktor LRT Jabodebek yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki alternatif lain. Hal itu dengan melakukan optimalisasi pengerjaan di dua trase lainnya yaitu Cibubur-Cawang dan Cawang-Dukuk Atas.
“Jadi seandaianya ada penundaan di ruas Bekasi Timur-Cawang, saya rasa Adhi Karya bisa tetap melakukan pengalihan proses pengerjaan maupun sumber daya manusianya,” jelas Aditya.
Dengan melakukan hal tersebut, menurut Aditya dapat mempercepat pengerjaan LRT Jabodebek di dua trase lain. Misalnya, kata dia, untuk trase Cibubur-Cawang penyelesaiannya justru lebih cepat karena yang tadinya dikerjakan di Kilometer 11 sampai 17 Tol Jakarta-Cikampek dapat dialihkan ke Cibubur-Cawang. Begitu juga pengerjaan yang ada di trase Cawang-Dukuh Atas.
Saat ini, Adhi Karya tengah melakukan koordinasi terkait pembangunan proyek LRT Jabodebek. Meski saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta menunda sementara proyek LRT Jabodebek di beberapa titik Tol Jakarta-Cikampek.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengungkapkan pengerjaan proyek LRT di Tol Jakarta-Cikampek sudah pada tahap tertentu. "Saat ini pekerjaan LRT sudah berada di luar badan jalan tol," kata Ki Syahgolang kepada Republika.co.id, Rabu (22/11).
Ki Syahgolang memastikan saat ini masih terus berkoordinasi serinci mungkin dengan pihak terkait mengenai pengerjaan LRT tersebut. Ki Syahgolang menuturkan koordinasi masih akan dilakukan dengan Kemenhub, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai operator Tol Jakarta-Cikampek.