REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) membantu pembangunan ulang 150 unit rumah korban gempa Lombok. Program bernama Rumah Harapan yang diinisiasi oleh lembaga amil zakat Bank Muamalat tersebut (BMM) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bantuan sosial Bank Muamalat yang telah berjalan sejak bulan Agustus 2018 lalu.
Seremoni penyerahan bantuan dilaksanakan di Dusun Orong Ramput, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara oleh Presiden Direktur Bank Muamalat Achmad K. Permana pada Kamis, (15/11). Turut hadir dalam penyerahan tersebut Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar.
"Alhamdulillah, Bank Muamalat Indonesia dapat memberikan bantuan berupa biaya pembangunan ulang rumah kepada 150 kepala keluarga di Lombok. Ini merupakan upaya kami dalam mendukung program percepatan pemulihan pasca bencana," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Kriteria penerima bantuan tersebut ditentukan berdasarkan tingkat kerusakan rumah, domisili yang sulit dijangkau oleh bantuan, termasuk masyarakat dhuafa, dan masyarakat yang telah bersedia mengikuti pembinaan berkelanjutan. Pemberian bantuan pembangunan Rumah Harapan ini merupakan bantuan tahap keempat dari Bank Muamalat untuk korban gempa Lombok.
Sebelumnya pada tahap I, II, dan III, Bank Muamalat telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti bahan makanan, selimut, tenda darurat. Dilanjutkan dengan penyediaan rumah penampungan sementara, fasilitas sanitasi dan kelas darurat.
Total bantuan yang telah disalurkan untuk tahap I hingga III sebesar lebih dari Rp1,1 miliar. Ditambah dengan bantuan tahap IV, total keseluruhan bantuan yang dikumpulkan bersama BMM dan disalurkan di lokasi bencana menjadi Rp 3,9 miliar.
"Harapan kami adalah dengan hadirnya Rumah Harapan, dapat melahirkan semangat dan harapan baru bagi masyarakat dalam berikhtiar demi kebangkitan Lombok," kata Permana.