REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima ruas baru dari Tol Trans Jawa sepanjang 230 kilometer yang rencananya akan dioperasikan secara bertahap hingga akhir tahun ini dinilai bakal dapat melancarkan arus mudik serta arus balik pada periode libur Lebaran.
"Kelima ruas tol tersebut belum dikenakan tarif hingga ditetapkan tarif definitifnya pada Januari 2019," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11).
Selain itu, Menteri Basuki juga berpendapat bahwa dengan semakin terhubungnya Tol Trans Jawa akan mendukung kelancaran arus mudik pada Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kelima ruas tol tersebut yakni ruas Tol Sragen-Ngawi (51 km) pada pekan kedua November 2018, kemudian ada Pemalang-Batang (33 km), Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Solo (32 km), Wilangan-Kertosono (39 km), yang semuanya paling lambat beroperasi pada pekan kedua Desember 2018.
Sementara itu, untuk Tol Surabaya hingga Banyuwangi sepanjang 280 Km saat ini telah beroperasi sepanjang 43 km. Diharapkan tahun 2018 akan bertambah sepanjang 52 kilometer dan sisanya 185 km ditargetkan rampung secara bertahap pada tahun 2019.
Sedangkan untuk jalan tol Pejagan-Pemalang pengusahaannya dilakukan oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road, dengan nilai investasi mencapai hingga sebesar Rp 7,62 triliun. Selanjutnya, untuk Tol Pemalang-Batang dikerjakan oleh konsorsium PT Waskita Karya dan PT. Sumber Mitra Jaya dengan nilai investasi sekitar Rp 7,5 triliun.
Sebagaimana diwartakan, waktu tempuh antara Jakarta ke Surabaya yang berjarak 760 kilometer dapat ditempuh paling lama 10 jam melalui tol Trans Jawa asalkan masalah kemacetan di salah satu ruas terpadatnya, yakni tol Jakarta-Cikampek dapat diselesaikan.
Direktur Utama PT. Jasa Marga Persero Tbk Desy Arryani di Gerbang Tol Waru, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/11), mengatakan pihaknya masih berupaya keras untuk mengurangi kepadatan di ruas Jakarta-Cikampek.
Dia berjanji enam bulan mendatang atau menjelang Lebaran 2019, kepadatan ruas Jakarta-Cikampek sudah signfikan berkurang, sehingga dapat mengoptimalkan konektivitas Trans Jawa.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga telah menargetkan bahwa pada 2019 bisa menjadi operator tunggal seluruh ruas tol Trans Jawa yang terhubung dari Merak hingga Banyuwangi.
"Saat ini porsi operasional Jasa Marga di Trans Jawa mencapai 70 persen, diharapkan bisa menjadi operator seluruh ruas Trans Jawa pada tahun depan," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, ketika berbincang dengan Antara, di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (6/11).
Ia menjelaskan, dari 20 ruas jalan tol yang dimiliki Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) saat ini, sebanyak 13 ruas di antaranya adalah punya Jasa Marga.