REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT HM Sampoerna Tbk melalui Sampoerna Retail Community (SRC) membagi kiprahnya di Sumatera Selatan (Sumsel). Di daerah ini SRC melakukan pendampingan usaha terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau pedagang ritel tradisional.
“Kami memberikan pendampingan usaha pada berbagai bidang usaha, mulai dari desain toko agar menarik hingga manajemen keuangan bagi para pedagang ritel di Sumsel. Saat ini ada sebanyak 2.500 toko ritel tradisional di Sumsel bergabung dalam Sampoerna Retail Community,” kata Kepala Wilayah Sumsel Sampoerna Rianto Probo Hartono, Selasa (13/11).
Rianto Probo menjelaskan, ada bermacam-macam masalah yang dihadapi pelaku UMK khususnya di bidang ritel tradisional. “Kepada mereka SEC menjadi pendamping dengan memberikan sentuhan pada berbagai bidang sehingga harapannya usaha mereka bisa lebih baik,” ujarnya.
Menurut Rianto Probo pemberdayaan UMK atau pedagang ritel yang dilakukan SRC merupakan upaya Sampoerna dalam mendukung pemerintah untuk mengakselerasi kemandirian ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah. “Kami yakin, semakin majunya para pelaku UMK maka roda perekonomian daerah setempat pun akan bergulir dengan lebih cepat pula,” katanya.
Selain melakukan pendampingan usaha, SRC juga telah melaksanakan SRC Expo di sebuah pusat perbelanjaan di Palembang. Serangkaian aktvitas dilakukan Sampoerna dengan mengajak UKM Sumsel terlibat dalam kegiatan tersebut melalui SETC (Sampoerna Entrepreneurship Training Center) Expo 2018. Kegiatan tersebut bertujuan menginspirasi pelaku UKM agar lebih kreatif, mandiri, dan memiliki daya saing yang tinggi.
SRC Expo merupakan rangkaian acara Road to SETC Expo merupakan acara tahunan bagi wirausahawan PPK (Pusat Pelatihan Kewirausahaan ) Sampoerna. Setiap tahunnya PPK Sampoerna mengundang ratusan pelaku UKM berpartisipasi dalam SETC Expo untuk memamerkan produk, memperluas jejaring bisnis, serta mendapatkan pelatihan-pelatihan menarik untuk dapat membangun kapabilitas mereka. Acara puncak SETC Expo 2018 akan dilaksanakan di Bali pada Desember 2018.
Untuk program pemberdayaan UKM di Sumsel ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumsel. Data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel mencatat jumlah pelaku UKM pada 2016 adalah sebanyak 2.102.478 unit dan 2017 meningkat menjadi 2.103.268 unit.
Di tengah iklim perkembangan UKM yang sangat kondusif, sinergi antara pihak pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan UKM di Indonesia menjadi sangat krusial, mengingat potensi sektor ini yang luar biasa untuk dikembangkan. Kepala Wilayah Sumatera Selatan Sampoerna, Rianto Probo Hartono, meyakini bahwa dengan semakin majunya para pelaku UKM, maka roda perekonomian daerah setempat pun akan bergulir dengan lebih cepat pula.