Selasa 13 Nov 2018 04:54 WIB

Petani Cianjur Khawatir Gagal Panen

Intensitas hujan yang tinggi merusak berbagai jenis sayuran.

Seorang petani membajak sawah dengan menggunakan traktor di Cidaun, Kabupaten Cianjur. Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Seorang petani membajak sawah dengan menggunakan traktor di Cidaun, Kabupaten Cianjur. Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seratusan petani sayur mayur di Cianjur, Jawa Barat terancam gagal panen. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena intensitas hujan yang cukup tinggi.

Sebab, sebelum masuknya musim panen, intensitas hujan mulai tinggi sehingga tanaman sayur mayur berbagai jenis rentan terserang hama dan rusak. "Tingginya intensitas hujan membuat tanaman seperti sawi, tomat, cabai, bawang daun dan kol, rusak dan rentan terserang hama penyakit, sehingga tanaman petani terncam gagal panen," kata Rohiman (48) petani di Kecamatan Gekbrong Senin.

Musim penghujan kali ini, menjadi masa sulit bagi petani sayur mayur karena sebagian besar tanaman hortikultura rentan terhadap hujan dengan intensitas tinggi. Ia menjelaskasn, tanaman cabe paling rentan terkena seperti pathek yang mengakibatkan busuk buah dan sulit diobati. Sehingga petani hanya bisa pasrah dan melakukan panen lebih cepat.

"Intensitas hujan yang tinggi banyak tanaman yang rusak dan mati, pada musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terserang penyakit meskipun telah diberi insektisida," katanya.

Ia dan ratusan petani di wilayah tersebut berharap, pemerintah daerah dapat membantu minimal pengadaan bibit untuk menanam kembali ladang mereka.

Hal yang sama dikeluhkan petani sayur mayur di Kecamatan Cipanas, mereka tidak menyangka musim penghujan datang lebih cepat karena tanaman yang mereka tanam baru menjelang panen. Untuk menghindari kerugian total, petani di wilayah tersebut terpaksa melakukan panen lebih cepat untuk menghindari kerugian lebih besar, meskipun harga jual menurun.

"Seharusnya baru akhir bulan ini cabai, tomat dan kol yang kami tanam dipanen. Tapi musim penghujan yang sudah datang, membuat petani melakukan panen lebih awal," kata Khoer (35) seorang petani.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement