Selasa 13 Nov 2018 02:07 WIB

JK dan Dubes Vietnam Bahas Peningkatan Kerja Sama Strategis

Indonesia dan Vietnam telah menyusun rencana aksi 2019-2023

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Sosialis Vietnam untuk Indonesia Pham Vinh Quang (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Sosialis Vietnam untuk Indonesia Pham Vinh Quang (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kunjungan Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Pham Vinh Quan. Dalam pertemuan tersebut keduanya membicarakan tentang peningkatan kerja sama strategis antara Vietnam dan Indonesia.

Pam mengatakan, Indonesia dan Vietnam telah menyusun rencana aksi 2019-2023, sebagai kelanjutan dari rencana aksi kemitraan strategis yang telah dibangun sebelumnya. Pam menambahkan, dirinya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas mengenai peningkatan kerja sama di berbagai area seperti politik, dialog diplomatik, dan pariwisata. Terkait pariwisata, Vietnam menawarkan kerja sama konektivitas antara dua kota, misalnya Ho Chi Minh dengan Bali, serta Hanoi dengan Jakarta.

"Kami fokus untuk meningkatkan investasi, konektivitas, dan kerja sama bilateral," ujar Pam di Kantor Wakil Presiden, Senin (12/11).

Dalam rencana aksi 2019-2023, Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan. Adapun target yang disepakati yakni adanya peningkatan volume dagang sebesar 10 miliar dolar AS pada 2020. Pam mengatakan, saat ini volume perdagangan Indonesia dan Vietnam mencapai 6,5 miliar dolar AS.

"Tujuan utamanya adalah bagaimana kerja sama strategis ini dapat menjadi pilar ekonomi bagi kedua belah pihak," kata Pam.

Pam mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Indonesia dan Vietnam harus bersama-sama menghilangkan hambatan perdagangan. Selain itu, kedua negara juga harus meningkatkan investasi dan kerja sama bisnis.

Pam menjelaskan, Indonesia dan Vietnam telah membentuk tim untuk dapat mengimplementasikan agenda dalam rencana aksi 2019-2023. Adapun kedua negara juga telah mempromosikan rencana aksi tersebut kepada pihak swasta. Pam mencontohkan, perusahaan pengembang asal Indonesia, Ciputra, telah sukses berinvestasi dan membangun perumahan di Vietnam.

"Kami juga tengah membicarakan prosedur ekspor kendaraan dari Indonesia ke Vietnam," ujar Pam.

Sebelumnya, Indonesia dan Vietnam berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama usai bertemu dengan Presiden Vietnam Trần Đại Quang di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi, September lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement