Sabtu 10 Nov 2018 19:19 WIB

Kereta Bandara Solo Ditarget Kelar Mei 2019

Progres pembangunan baru 30 persen.

Pekerja mengerjakan pembuatan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), di PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/12). PT Inka mengerjakan pembuatan tiga rangkaian KRDE pesanan PT KAI dengan nilai kontrak Rp138 miliar yang akan dioperasikan di Bandara Internasional Minangkabau sebanyak dua rangkaian, dan sisanya untuk Bandara Adi Soemarmo Solo
Foto: Siswidodo/Antara
Pekerja mengerjakan pembuatan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), di PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/12). PT Inka mengerjakan pembuatan tiga rangkaian KRDE pesanan PT KAI dengan nilai kontrak Rp138 miliar yang akan dioperasikan di Bandara Internasional Minangkabau sebanyak dua rangkaian, dan sisanya untuk Bandara Adi Soemarmo Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek kereta api bandara yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, dengan sejumlah stasiun bisa selesai pada Mei 2019. Saat ini progresnya baru 30 persen.

"Terus kami kebut agar bisa selesai Mei," katanya di Solo, Jumat (9/11).

Ia mengatakan KA bandara dibangun di atas lahan sepanjang 13 kilometer. Sepanjang 10 kilometer untuk kebutuhan pembangunan dan 3 kilometer menggunakan jalur yang sudah eksisting.

Menurut dia, besaran anggaran yang digunakan untuk pembangunan KA bandara tersebut sekitar Rp 800 miliar. Untuk mengejar target pembangunan, dikatakannya, pemerintah melalui stakeholder terkait akan segera menyelesaikan pengerjaan proyek tersebut.

Ia mengatakan salah satu hambatan yang dihadapi pada proses pembangunan KA bandara adalah tahap pembebasan lahan. "Sejumlah warga terdampak dari pembangunan ini masih belum seluruhnya menerima biaya ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Oleh karena itu, untuk pembangunan jalur rel belum dapat dilakukan," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya akan segera menindaklanjuti kendala di lapangan. "Bagaimanapun juga proyek ini memberikan keuntungan kepada masyarakat, yaitu jarak tempuh yang lebih cepat ketika ingin ke bandara. Misalnya dari Stasiun Balapan ke Bandara Adi Soemarmo cukup butuh waktu 20 menit," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement