Rabu 07 Nov 2018 16:45 WIB

PLN-PT Inti Kembangkan Pengukur Konsumsi Listrik

Smart Meter akan terintegrasi dengan sistem pembayaran.

Warga mengisi ulang token listrik PLN di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/3) lalu.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengisi ulang token listrik PLN di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Kamis (2/3) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Industri Telekomunikasi Indonesia Persero (Inti) bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan pengukur konsumsi listrik bernama Smart Meter. Alat ini diproyeksikan akan mengganti token listrik yang ada di rumah-rumah.

Direktur Utama PT Inti Darman Mappangara mengatakan, PLN melalui anak perusahaannya yang menyediakan meteran listrik tengah menyiapkan sekitar satu juta rumah untuk menggunakan Smart Meter tersebut. Nantinya alat tersebut dapat dioperasikan dua arah, serta bisa terintegrasi dengan pulsa gawai atau sistem pembayaran yang memudahkan. 

Saat ini, ia menjelaskan, perseroan masih dalam tahap pengembangan produk. Biaya per unitnya diperkirakan untuk alat yang sama dengan kemampuan standarnya dihargai senilai 20 dolar AS. Karena alat tersebut akan dimodifikasi untuk memudahkan pelanggan, ia memperkirakan harganya per unit berkisar pada angka 40 dolar AS. 

PT Inti juga tengah menyiapkan strategi pengembangan bisnis untuk dapat terjun langsung di industri-industri pabrik nasional. Bentuk aksi korporasi yang dimaksud adalah langsung menangani kebutuhan perlengkapan teknologi komunikasi dari para konsumen secara bisnis ke bisnis atau antarperusahaan. 

PT Inti siap menawarkan kemampuan dalam mengembangkan data komunikasi perusahaan serta perangkat keras dalam mendukung proses komunikasi perusahaan.

Baca juga, PLN Kantongi Pendanaan 1,62 Miliar Dolar AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement