REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, sedang menyiapkan bursa inovasi bagi desa. Inovasi desa ini, merupakan prakarsa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dengan adanya bursa ini, diharapkan menjadi stimulasi bagi desa untuk memerlihatkan inovasi dan terobosannya.
Sekertaris Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Purwakarta, Asep Suparman, mengatakan program ini digulirkan oleh pusat. Makanya, daerah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sedang menyiapkan program inovasi desa ini. Dengan adanya bursa ini, kedepan setiap desa bisa menampilkan inovasi yang dimilikinya.
"Bursa inovasi ini, nantinya menyajikan setiap informasi mengenai terobosan yang dibawakan oleh masing-masing desa," ujar Asep, Selasa (6/11).
Karena itu, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan para pihak terkait. Mulai dari pendamping lokal desa, pendamping desa, para Kasi PMD di 17 kecamatan dan para TPID di setiap kecamatan. Mereka, akan menginventarisasi, mengcapture dan mendokumentasikan setiap inovasi-inovasi yang sudah berjalan di desa-desa.
Akan tetapi, pada saat pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) tidak menutup kemungkinan desa dapat mengusulkan program inovasi yang sudah berjalan. Adapun BID ini, ditargetkan bisa terealisasi dalam waktu dekat. Sebelum, tahun 2018 ini berakhir.
Menurut Asep, BID ini merupakan program percepatan inovasi desa yang digagas pemerintah pusat. BID lebih pada menyosialisasikan paket program inovasi yang dikenalkan kepada desa. Nantinya, peserta dapat mereflikasi dan mengadopsi program inovasi.
Setelah diadopsi, peserta akan diarahkan pada bagian penyedia jasa layanan teknis (PJLT) untuk hal kebutuhan anggaran yang dibutuhkan desa. Sumber anggaran program inovasi sendiri berasal dari dana desa tahun anggaran 2018.
Selama ini, mindset kepala desa tentang dana desa masih pada infrastruktu. Tetapi, sesungguhnya bahwa anggaran dana desa itu bukan hanya infrastruktur saja. Yaitu, bisa mendana kegiatan lainnya. Salah satunya, aplikasi dari bursa inovasi desa.
Seperti, sumber mata air. Bagaimana air di bawah bisa naik ke atas. Solusinya dengan memasang kincir inovasi. Dana desa, bisa membiayai pembuatan kincir tersebut. Contoh lainnya, desa di Kecamatan Wanayasa banyak yang menghasilkan pala dan manggis. Komoditi ini, bisa diolah misalkan jadi permen.
"Nanti, akan banyak inovasi yang lahir melalui bursa ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Babakan Cikao, Baan Sobandi, mengatakan, di wilayahnya ada inovasi desa unggulan berupa bank sampah masyarakat (BSM). Lokasinya, di Kampung Ciasem, Desa Cicadas.
"BSM ini, akan kita proyeksikan menjadi inovasi andalan pada Bursa Inovasi Desa mendatang," ujarnya.