REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta dana desa yang disalurkan pemerintah, dapat menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa. Presiden Jokowi menjelaskan, pemberdayaan ekonomi dapat melalui kerja sama dengan perusahaan yang dapat menerima atau membeli hasil berbagai produk dari masyarakat desa.
"Ini mulai ditingkatkan, ada inovasi pemberdayaan ekonomi, kalau bisa pemberdayaan ekonomi kerja sama dengan pabrik," ujar Presiden Jokowi saat menghadiri acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa di Tangerang, Ahad (4/11) lalu.
Dengan kerja sama perusahaan, katanya, produk yang dihasilkan masyarakat desa dapat sesusai dengan permintaan pasar. "Mau namen jagung silakan, tapi ada yang beli nggak? Kalau sudah kerja sama, hasilnya maka dapat terserap, sudah ada pasarnya," kata Presiden.
Menurut dia, penyaluran dana desa yang telah dijalankan Pemerintah dalam empat tahun ini, telah mampu mengentaskan kemiskinan di tingkat desa dan program ini ingin ditiru oleh negara lain. Bank Dunia menurut Jokowi, menyatakan beberapa negara ingin belajar soal dana desa ini dari Indonesia.
Sementara itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, terkait kerja sama dengan perusahaan untuk memasarkan produk dari desa, telah dijalankan melalui program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). "Sekarang sudah ada di 128 kabupaten dan bekerja sama dengan 68 perusahaan," ujar Mendes Eko di tempat yang sama, seperti dalam siaran persnya.
Menurut Eko, kerja sama dengan perusahaan akan terus ditingkatkan melalui Prukades. Di mana setiap tahunnya ditargetkan bertambah 40 desa yang dapat bekerja sama dengan perusahaan. "Setiap tahun kita buka 40 di kabupaten," ucap Menteri Eko.
Perlu Diketahui, Prukades memiliki beragam tujuan. Dalam jangka menengah dan panjang, program ini dapat berdampak dalam meningkatkan daya saing desa, mempercepat pemerataan perdesaan, dan menguatkan pembangunan daerah.