Senin 05 Nov 2018 09:32 WIB

Penjualan Iphone Anjlok di India

Orang India tidak tertarik dengan perangkat berharga tinggi.

Pengunjung toko Apple sedang melihat-lihat ponsel Iphone terbaru.
Foto: EPA
Pengunjung toko Apple sedang melihat-lihat ponsel Iphone terbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Penjualan Iphone Apple anjlok pada kuartal keempat musim liburan India. Perusahaan riset industri Counterpoint menempatkan mereka di jalur penurunan selama setahun penuh dalam empat tahun.

Direktur riset di Counterpoint Research yang berbasis di Hong Kong Neil Shah mengatakan data menunjukkan angka untuk kuartal tersebut di kisaran 700 ribu hingga 800 ribu unit, turun dari sekitar satu juta tahun lalu.

Untuk keseluruhan 2018, Apple akan menjual sekitar dua juta ponsel atau turun sekitar satu juta dari tahun lalu. Menurutnya, hal itu karena orang India tidak tertarik dengan perangkat berharga tinggi didorong oleh tarif perdagangan dan rupee yang lemah.

"Penjualan ditetapkan turun untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Jika Anda melihat Q3 - itu (terjual) 900 ribu tahun lalu dan ini (tahun) hampir 450 ribu," kata Shah dikutip dari Reuters, Ahad (4/11).

"Ponsel telah semakin mahal dan fitur serta spesifikasi tidak begitu menarik. Basis instalasi android telah berkembang pesat; basis pelanggan baru (untuk Apple) tidak datang," tambahnya.

Shah mengatakan , sementara lebih dari separuh ponsel yang terjual tahun ini adalah model Iphone yang seri lama, dengan harga jual yang tinggi berarti pendapatan Apple India harus tetap datar atau sedikit lebih tinggi dari tahun lalu. Apple menyalahkan serangkaian perkiraan penjualan yang mengecewakan di beberapa pasar negara berkembang yang besar.

Chief Executive Tim Cook mengatakan setelah mempublikasikan hasil kuartal ketiga bahwa penjualan datar di India pada kuartal keempat, yang termasuk satu bulan musim perayaan yang memuncak minggu ini di Diwali - periode bumper untuk penjualan elektronik.

Cook pada Kamis menyebut masalah perusahaan di India adalah "benturan dalam perjalanan yang sangat panjang". Sebagian besar analis mengatakan prestise merek Apple harus memungkinkannya mengklaim kembali kehilangan pasar karena daya belanja orang India terus bertambah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement