Jumat 02 Nov 2018 14:58 WIB

Kemendes PDTT Digitalisasi Labuan Bajo

Kemendes PDTT menggandeng PT. Inti Prima Mandiri untuk digitalisasi Labuan Bajo.

Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Wisatawan mengabadikan matahari tenggelam di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan upaya digitalisasi kawasan wisata Labuhan Bajo. Upaya digitalisasi ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan UMKM.

Berdasarkan Mandat PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal yang ditindaklanjuti dengan Perpres 131/2015, ditetapkan sebanyak 122 Daerah Tertinggal di Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, Kemendes PDTT mengemban 3 (tiga) fungsi yaitu Regulasi, Fasilitasi dan Koordinasi (Perpres 12/2015).

Guna menjalankan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal telah melakukan berbagai upaya pemenuhan pelayanan dasar dan infrastruktur, termasuk pengembangan ekonomi lokal berbasis digital di Daerah Tertinggal. Permasalahan yang kerap muncul adalah pasokan logistik (logistics supply chain) maupun penunjang pariwisata.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo telah menandatangani MoU bersama Bupati Manggarai Barat dan CEO PT. Inti Prima Mandiri Utama (iPaymu.com) Riyeke Ustadiyanto di Labuan Bajo, Jumat (26/10) lalu.

"Kita berharap, pemanfaatan ekosistem berbasis teknologi digital (e-commerce) yang dikembangkan oleh iPaymu.com akan semakin memberdayakan UMKM/IKM dan Pariwisata, sehingga Potensi yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini, tidak lama lagi akan bertumbuh signifikan,” kata Dirjen PDT Samsul Widodo.

Langkah tersebut menurutnya dilakukan untuk mendorong implementasi ekosistem digital yang meliputi pemasaran pariwisata, produk lokal, logistik dan sistem pembayaran digital.

Pelaksanaan tandatangan kerja sama tersebut turut disaksikan oleh perwakilan Kemenko PMK. Ruang lingkup MoU ini ada lima. Pertama, berupa fasilitas pemasaran online (Marketplace) dan omni channel manager. Kedua, fasilitas pemasaran sosial commerce. Ketiga, Fasilitas Payment Gateway dan Payment System. Keempat, Fasilitas Branchless banking (keagenan). Kelima, Pengelolaan aktivitas jasa logistik dan fulfillment center.

Ipaymu.com dan Khrisna Group merupakan group usaha yang memiliki ekosistem lengkap sebagai solusi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja industri. Misalnya, BrikatSUPER.com yang merupakan fasilitas Pusat Logistik Berikat untuk IKM, yang memperoleh Insentif fiskal dari Pemerintah berupa penundaan bea masuk dan pajak atas bahan baku impor untuk IKM sekaligus sebagai kanal penjualan (omni channel management) global melalui e-commerce baik marketplace, sosial media maupun platform lainnya. Hingga berita ini dirilis, BrikatSUPER.com telah terhubung ke lebih dari 24 marketplace global.

Menindaklanjuti MoU, telah dibahas dalam rapat di Sanur – Bali, pada 31 Oktober lalu, Rencana Aksi Kerja Promosi Wisata, Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) / Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Sistem Pembayaran Digital di Labuan Bajo, nantinya model ini akan diadopsi oleh Daerah Tertinggal lainnya. Turut hadir Dirjen PDT, Direktur PEL, Dit Sarpras, Dit PSDLH, Kepala Dinas Pariwisata dan Bappeda Manggarai Barat, Tim iPaymu.com beserta ekosistemnya, dan juga startup Caventer.(*)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement