Rabu 31 Oct 2018 20:27 WIB

Berkat LPEI, Pelaku UKM Semangat Kembangkan Ekspor

Salah satu UKM berhasil menandatangani MoU senilai Rp 760,85 juta di ajang TEI

 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memfasilitasi usaha kecil menengah (UKM) binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang digelar pada 24 Oktober hingga 28 Oktober 2018.
Foto: LPEI
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memfasilitasi usaha kecil menengah (UKM) binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang digelar pada 24 Oktober hingga 28 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank  berperan aktif dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang pada 24–28 Oktober 2018. Dalam acara ini, LPEI memboyong 44 UKM binaan yang merupakan peserta program Coaching Program for New Exporters (CPNE) dengan kesempatan terbuka untuk bertemu dengan calon pembeli. 

"Melalui program CPNE ini, LPEI melakukan pendampingan, pelatihan packaging, bagaimana membuat desain yang baik, bagaimana memasarkan, juga bagaimana meng-handle order. Ini sudah kami lakukan sejak 2015," kata Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly dalam siaran pers, Rabu (31/10). 

UKM dapat mengikuti program CPNE selama memenuhi klasifikasi dari LPEI, antara lain, memiliki produk berorientasi ekspor unggulan, memiliki staf minimal tiga orang, memiliki platform komunikasi berupa email, telah memiliki pasar baik domestik maupun luar negeri (indirect export), serta familiar dengan transaksi elektronik atau marketplace

PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara, salah satu UKM binaan LPEI berhasil menandatangani nota kesepahaman (MoU) ekspor dengan Arabia Intiqaa Trading SDN BHD asal Yaman senilai 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 760,85 juta. MoU tersebut menyepakati, PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara akan memproduksi dan mengekspor material bangunan, yaitu Boss Panel dari Indonesia ke Malaysia dan Mesir dengan jangka waktu lima tahun ke depan.

Boss Panel merupakan dinding panel ringan komposit yang diperkuat dengan fibercement sebagai kulit luar dan lapisan inti yang terdiri dari EPS dan Beton Agregat. Boss Panel dikenal lebih ringan 65 persendibandingkan batu bata konvensional dan memiliki kelebihan anti gempa serta lebih ramah lingkungan. Kerja sama ini akan berjalan mulai Desember 2018, sedangkan kontrak penjualan akan diperjelas dan mulai beroperasi dalam dua bulan mendatang.

Direktur PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara, Farid Fahmi, mengatakan sangat terbantu setelah menjadi mitra binaan LPEI. Setelah mengikuti CPNE, usaha yang dilakukan oleh PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara semakin berkembang menjadi lebih baik lagi. "Dengan adanya LPEI, saya bisa bertemu teman-teman UKM lainnya yang menambah semangat saya untuk mengembangkan produk ekspor yang lebih bermutu lagi," kata Farid.

Dalam upaya memajukan ekspor nasional, LPEI bersinergi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag yang dituangkan dalam penandatanganan MoU dalam pengembangan ekspor. Nota Kesepahaman tersebut bertujuan meningkatkan daya saing, menambahkan jumlah pelaku ekspor, serta dukungan fasilitas kepada para pelaku usaha berorientasi ekspor.

Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan, penyelenggaraan TEI 2018 berjalan sukses. Selama lima hari, transaksi yang diperoleh mencapai 8,45 miliar dolar AS atau setara Rp 126,77 triliun. Nilai itu meningkat lima kali lipat dari target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah. “Penghitungan masih terus berjalan dan dipastikan hasilnya akan bertambah," ujar Enggartiasto Lukita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement