Selasa 30 Oct 2018 10:18 WIB

Transaksi Bisnis Indonesia-Saudi Capai 1,5 Miliar Dolar AS

Kerja sama selama TEI di Tangerang ini mencakup sektor investasi dan wisata.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017, di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (11/10). Presiden menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan, ekspor, dan investasi Indonesia.
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Presiden Joko Widodo membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017, di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (11/10). Presiden menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan, ekspor, dan investasi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat perusahaan Arab Saudi resmi menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan Indonesia selama sepekan terakhir, tepatnya saat pelaksanaan Trade Expo Indonesia di Tangerang pada 24-28 Oktober. Total kontrak transaksi yang berhasil dibukukan mencapai 1,5 miliar dolar AS. 

Penandatangan kontrak yang terakhir dilakukan merupakan ikatan perjanjian kerja sama antara Gaido Group Indonesia dan Samaren Group Saudi. Keduanya menyusul tiga kontrak lainnya yang telah disepakati yaitu antara Prime Star Energi-Saudi dengan PT Golden Surfactant Indonesia, Mohammed Bawazir for Trading/MBT dengan PT Mayora Indah, dan Sami Al Kathiri Trading Est dengan PT Rodamas Inti International.

Konsul Jenderal RI-Jeddah, M Hery Saripudin menjelaskan, secara umum, total seluruh kontrak kerja sama bisnis yang terjadi selama TEI 2018 mencapai USD 8,4 miliar. "Ini jauh di atas target panitia sejumlah USD 1,5 miliar," tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Selasa (30/10). 

Hery mengatakan, seluruh kontrak antara Arab Saudi dengan Indonesia sangat variatif dengan meliputi tiga sektor utama yaitu investasi, perdagangan, dan perjalanan wisata/umroh. Komponen terbesar dari kontrak ini dialokasikan untuk kerja sama investasi yang mencapai 861 juta dolar AS.

Pihaknya menyambut baik kerja sama investasi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam kontrak ini. KJRI Jeddah tidak hanya mendorong investasi asing untuk masuk ke dalam negeri, tetapi juga investasi Indonesia dapat masuk pasar Arab Saudi.

Hery berharap, multiplying effect investasi Indonesia di Saudi dapat meningkatkan ekspor Indonesia. "Hal ini karena kita mengenal investment-led export, dimana pabrik Indonesia di Saudi dapat menggunakan bahan baku dari Indonesia, yang pada akhirnya meningkatkan masuknya produk Indonesia ke pasar Saudi," ucapnya.

Manfaat lain yang disebutkan Hery adalah terbukanya peluang tenaga kerja Indonesia di pabrik investasi Indonesia tersebut.

Selain memfasilitasi kontrak terbesar di TEI 2018, KJRI Jeddah juga mencatatkan capaian dengan berhasil mendatangkan 160 pengusaha Arab Saudi yang sebagian besar menghasilkan komitmen pembelian langsung berbagai produk di TEI ini. Jumlah 160 tersebut merupakan delegasi terbesar kedua setelah Malaysia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement