Ahad 28 Oct 2018 19:58 WIB

Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Membaik

Beberapa bank syariah melakukan konsolidasi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan syariah
Perbankan syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bank syariah telah mengumumkan kinerjanya hingga September 2018 atau kuartal III tahun ini. Rata-rata tumbuh cukup positif.

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics Aziz Setiawan menilai, secara umum kinerja perbankan syariah memang mengalami tren perbaikan. "Ke depan seiring dengan kondisi perekonomian yang semakin baik, diharapkan semakin tumbuh pula kinerja perbankan syariah," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (28/10).

Ia menambahkan, tahun ini pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bisa mencapai kisaran 5,2 persen. Lalu tahun depan pemerintah mematok angka 5,3 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang masih di kisaran 5,1 persen.

"Perbankan syariah juga telah melakukan konsolidasi untuk menghadapi tahun-tahun yang penuh tekanan sebelumnya. Ke depan bank-bank syariah lebih siap untuk melakukan ekspansi," ujar Aziz.

Dirinya menjelaskan, pada beberapa tahun sebelumnya, kondisi sektor riil yang penuh tekanan berdampak signifikan pada beberapa bank syariah. Dengan begitu pembiayaan bermasalahnya cukup tinggi yang ditandai tingginya non performing finance (NPF).

Lebih lanjut, kata dia, beberapa bank syariah sudah melakukan konsolidasi. Di antaranya lewat restrukturisasi, pencadangan yang lebih besar, serta menghapuskan pembiayaan macetnya.

"Hal ini kemudian berdampak pada penurunan NPF secara signifikan. Beberapa bank syariah juga sudah mencatatkan profitabilitas positif," ujarnya.

Aziz melanjutkan, kondisi ekonomi yang diproyeksikan lebih baik ke depan menjadi sinyal positif untuk bank syariah dapat melakukan ekspansi. Kebutuhan pendanaan untuk dunia usaha akan meningkat sehingga membutuhkan dukungan pembiayaan dari bank syariah yang lebih besar.

"Tantangan bank syariah kedepan yang cukup signfikan yaitu bagaimana bisa memenuhi ekspektasi dunia usaha. Termasuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) di tengah tekanan likuiditas sektor perbankan yang cukup ketat," ujarnya.

PT BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 306,6 miliar pada September 2018. Angka ini naik 24,3 persen dari periode yang sama setahun lalu sebesar Rp 246,6 miliar. Dari sisi pembiayaan, perseroan menyalurkan dana hingga sebesar Rp 26,9 triliun atau naik 19,3 persen.

Sementara, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon atau Danamon Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 18 persen pada kuartal III 2018. Dengan begitu menjadi sebesar Rp 3,9 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement