REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ribuan pencari kerja di Kota Sukabumi Jawa Barat belum tersalurkan ke dunia kerja. Sebabnya jumlah pencari kerja belum sebanding dengan peluang kerja yang ada.
Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah pencari kerja yang tercatat dari Januari hingga September 2018 mencapai sebanyak 4.563 orang. Dari jumlah tersebut yang telah ditempatkan baru mencapai sebanyak 2.597 orang.
"Sisa pencari kerja yang belum tersalurkan sampai September 2018 mencapai sebanyak 1.966 orang," ujar Plt Kepala Disnaker Kota Sukabumi Iyan Damayanti kepada Republika, Ahad (28/10). Rinciannya sebanyak 973 orang laki-laki dan sebanyak 993 orang perempuan.
Iyan menerangkan, data pencari kerja ini didasarkan warga yang membuat kartu pencari kerja atau kartu AK-1 ke Disnaker. Nantinya pencari kerja ini disalurkan sesuai dengan keahliannya masing-masing ke pasar kerja.
Menurut Iyan, ribuan pencari kerja yang tersalurkan ke dunia kerja disebabkan sejumlah faktor. Terutama terbatasnya peluang kerja yang ada dan belum sebanding dengan jumkah pencari kerja.
Pemkot ungkap Iyan, sudah secara maksimal memfasilitasi penyaluran tenaga kerja. Harapannya target penyerapan tenaga kerja yang mencapai sebanyak 5.000 orang per tahunnya bisa tercapai. Contohnya pada Juli 2018 lalu disnaker menggelar bursa kerja yang menyediakan banyak lowongan pekerjaan.
Upaya penyerapan tenaga kerja ini lanjut Iyan untuk menekan jumlah pengangguran di Sukabumi. Hingga Juli 2018 lalu tercatat angka pengangguran terbuka mencapai sekitar 20 ribu orang. Kebanyakan pengangguran ini merupakan lulusan SMA/SMK.
Selain bursa kerja kata Iyan, pemerintah juga mendorong masuknya investasi agar meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain pemkot juga menyiapkan keterampilan para pencari kerja dengan pelatihan yang rutin dilakukkan. Harapannya para pencari kerja memiliki keterampikan agar bisa diserap pasar kerja.