Kamis 25 Oct 2018 19:12 WIB

TEI Cetak Transaksi 131,70 Juta Dolar AS pada Hari Kedua

Pemerintah kembali menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2018

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
 Pengunjung melihat produk yang dipamerkan dalam Trade Expo Indonesia (TEI). ilustrasi   (Republika/ Yasin Habibi)
Pengunjung melihat produk yang dipamerkan dalam Trade Expo Indonesia (TEI). ilustrasi (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Program misi pembelian di hari kedua Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 mencetak transaksi sebesar 131,70 juta dolar AS. Misi pembelian ini ditandai dengan penandatanganan sebanyak 18 nota kesepahaman (MoU) yang disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda di Tangerang, Kamis (25/10)

Arlinda menambahkan, penandatanganan MoU dilakukan dengan importir dari delapan negara yaitu Amerika Serikat, Belgia, Hongkong, Inggris, Italia, Jerman, Mesir, dan Spanyol. "Produk yang diminati antara lain kopi, keramik (tegel), plastik, rempah-rempah, gula kelapa, buah segar, buah segar, ban, minyak esensial, sabun," ujarnya.

Menurut Arlinda, Kemendag terus berupaya untuk memperluas akses pasar bagi produk Indonesia sebagai bukti kinerja perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.

Sebelumnya, pada hari pertama TEI 2018, program misi pembelian telah membukukan kontrak dagang sebesar 4,96 miliar dolar AS. "Dengan ini, total misi pembelian pada hari pertama dan kedua tercatat sejumlah 5,09 miliar dolar AS," ucap  Arlinda.

 

Sementara itu, sejalan dengan program pemerintah untuk mendongkrak ekspor nasional, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprakarsai Gerakan Ekspor Nasional (GEN). Gerakan ini guna meningkatkan minat menjadi eksportir di kalangan generasi muda khususnya di perguruan tinggi dan UKM/IKM.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan, melalui GEN, diharapkan dapat melahirkan 100 ribu eksportir baru/pemula sampai tahun 2030. "Kami mendukung penuh pemerintah dalam upaya meningkatkan ekspor. Kita harapkan akan muncul para pelaku ekspor yang baru, sehingga ada diversifikasi produk atau pasar barang ekspor Indonesia ke negara-negara non tradisional maupun memasuki pasar-pasar tradisional, termasuk Amerika Serikat dan Cina," tuturnya.

 

Selain diversifikasi produk ekspor, kata Rosan, pengembangan pasar ekspor, peningkatan harga ekspor dan pengembangan ekosistem ekspor menjadi empat pilar strategi untuk mengembangkan ekspor nasional.

 

Dalam penyelenggaraan TEI 2018, Kadin berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan menghimpun mitra bisnis Indonesia untuk menggali peluang kerjasama bisnis dengan pihak Indonesia. Baik itu untuk mengembangkan kerjasama investasi, hingga mengembangkan arus pariwisata imbal-balik dari dan ke negara-negara mitra bisnis Indonesia.

 

Selama gelaran TEI, Rosan mengatakan, sedikitnya akan ada 19 negara yang akan melakukan pertemuan bilateral dengan Kadin. Di antaranya Afrika Selatan, Bahrain, Pakistan, Aljazair, Bosnia, Kamerun, Papua New Guinea, Irak dan Rusia. Selain itu, organisasi negara-negara Amerika Selatan, Mercosur juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan.

 

Selain melakukan pertemuan bilateral, Kadin Indonesia melakukan penandatanganan MoU dengan negara-negara sahabat. Termasuk dengan Sarawak Business Federation, Algerian Chamber of Commerce and Industry, Federation of Syrian Chamber of Commerce dan dengan Union of Chamber and Commodity Exchange of Turkey.

 

"Kami harapkan kerjasama yang telah dijajaki dapat pula membuka akses yang lebih mudah bagi para pelaku ekspor Indonesia, sehingga tujuan dari Gerakan Ekspor Nasional (GEN) dapat tercapai seperti yang kita sama-sama harapkan," ucap Rosan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement