Sabtu 20 Oct 2018 15:07 WIB

BI: Pertumbuhan Kredit September 12,75 Persen

Intermediasi perbankan berjalan cukup baik.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Nasabah melintasi banner iklan penawaran kredit tanpa agunan (KTA) yang ditawarkan di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta.
Foto: dok Republika
Nasabah melintasi banner iklan penawaran kredit tanpa agunan (KTA) yang ditawarkan di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyebutkan, pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan sebesar 12,75 persen pada September 2018. Angka itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya di 12,12 persen.

"Pertumbuhan terus meningkat. Komponen-komponen pertumbuhan kredit baik modal kerja atau pun investasi juga meningkat," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, (19/10).

Sektor manufaktur maupun ekspor, menurutnya juga cukup baik. Termasuk sektor jasa. "Ini menunjukkan akreditasi perbankan. Intermediasi perbankan berjalan cukup baik," ujar Perry.

Sebelumnya, Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan kuartalan kredit baru cenderung melambat pada kuartal III 2018. Itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal III 2018 yang turun menjadi 21,2 persen, dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 90,3 persen.

Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi. Ke depan, BI menilai hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada kuartal IV 2018.

Hal ini tercermin dari SBT kredit baru yang meningkat menjadi 94,8 persen. Peningkatan kredit pada kuartal IV 2018 didorong tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat.

Perkiraan meningkatnya pertumbuhan kredit pada kuartal IV 2018 juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Itu tercermin dari Indeks Lending Standardsebesar 17,7 persen, lebih tinggi dari 3,8 persen pada periode sebelumnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement