Kamis 18 Oct 2018 14:23 WIB

Pertamina Pulihkan Infrastruktur TBBM Donggala Pascabencana

Pemulihan infrastruktur bertujuan mengembalikan dan merevitalisasi kondisi TBBM.

Pertamina mengirimkan bantuan sarana distribusi BBM dan avtur ke Sulawesi berupa 12 Mobil Tangki BBM, 1 Mobil Tangki Avtur dan 26 orang Awak Mobil Tangki. Mobil Tanki dan Awak diberangkatkan dari TBBM Plumpang, Jakarta Selasa (2/10) menuju Makassar dengan menggunakan kapal untuk menggantikan Mobil Tanki dan Awal yang telah dikerahkan ke Palu dan Donggala.
Foto: Pertamina
Pertamina mengirimkan bantuan sarana distribusi BBM dan avtur ke Sulawesi berupa 12 Mobil Tangki BBM, 1 Mobil Tangki Avtur dan 26 orang Awak Mobil Tangki. Mobil Tanki dan Awak diberangkatkan dari TBBM Plumpang, Jakarta Selasa (2/10) menuju Makassar dengan menggunakan kapal untuk menggantikan Mobil Tanki dan Awal yang telah dikerahkan ke Palu dan Donggala.

REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- PT Pertamina (Persero) menggelar 'kick off' pemulihan infrastruktur Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala yang rusak akibat gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Palu-Sigi-Donggala, 28 September 2018 lalu.

Direktur Logistic Supply Chain and Infrastructure Pertamina, Gandhi Sriwidodo, di Donggala, Kamis (18/10), mengatakan perseroan mengalokasikan dana lebih dari Rp 140,5 miliar selama tanggap darurat penanganan bencana. Dana itu terdiri atras Rp 130 miliar untuk perbaikan sarana dan prasarana Terminal BBM Donggala dan Rp 10,5 miliar untuk mendukung kegiatan cepat tanggap darurat.

Pemulihan infrastruktur bertujuan mengembalikan dan merevitalisasi kondisi TBBM Donggala pascabencana, dengan empat fokus. Yakni pembangunan kembali dermaga dan sarana tambat, perbaikan fasilitas penimbunan dan perpipaan, pembangunan serta relokasi 'filling shed' dan sarana penyaluran, serta perbaikan fasilitas sipil darat berserta sarana penunjang lainnya.

"Pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala dilakukan untuk memperkuat distribusi BBM dan non-BBM (avtur) serta menjaga pasokan BBM dan non-BBM untuk wilayah Sulawesi Tengah. Khususnya Palu dan Donggala pasca terjadinya bencana," jelas Gandhi.

Sementara itu untuk meningkatkan kehandalan operasi serta konektivitas penyaluran, Pertamina juga melakukan upgrade sarana dan fasilitas. Di antaranya pembangunan kembali dermaga, peningkatan pompa produk untuk penyaluran, metering system, modernisasi filling shed, pipa penerimaan dan penyaluran, revitalisasi sarana elektrikal dan revitalisasi sarana safety.

Kata Gandhi untuk mendukung dan mempercepat proses pemulihan tersebut serta dalam rangka sinergi antara BUMN, PT Pertamina (persero) bersinergi dengan BUMN, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana, yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang pembangunan dermaga dan terminal bahan bakar minyak.

"Dengan sinergi, pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala diharapkan dapat selesai lebih cepat, dan dapat beroperasi dengan normal pada akhir tahun 2018, sehingga pelayanan PT Pertamina kepada masyarakat Sulteng dapat kembali normal," harap Gandhi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement