Kamis 18 Oct 2018 07:46 WIB

Kementan Usulkan Pangan Lokal Dikembangkan Secara Komersil

Nilai komersil agar pengolahan menu makanan dari bahan pangan lokal terus berkembang

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat memberikan sambutan Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Berimbang dan Aman Berbasis Sumberdaya Lokal, di halaman perkantoran pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat memberikan sambutan Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Berimbang dan Aman Berbasis Sumberdaya Lokal, di halaman perkantoran pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengusulkan pangan lokal dikembangkan secara komersil. Hal itu dikatakan  Agung saat memberikan sambutan Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Berimbang dan Aman Berbasis Sumberdaya Lokal, di halaman perkantoran pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu (17/10).

"Mulai tahun depan,  saya usulkan agar nilai komersil pangan lokal yang dilombakan  menjadi kriteria utama untuk menentukan  pemenangnya," kata Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Menurut Agung, nilai komersil tersebut sangat beralasan, agar pengolahan menu makanan dari bahan pangan lokal tidak berhenti sampai dilomba.

"Lomba ini bagus untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam membuat menu yang menarik citarasa dan bernilai gizi, tetapi nilai komersilnya juga perlu diperhatikan dan harus dikembangkan, sehingga ada nilai ekonomi yang diperoleh," ujar Agung.

Agung mengatakan, jika pangan lokal ada nilai ekonominya, maka  usaha-usaha kecil dan menengah (UKM) akan mengembangkan bisnis pangan lokal. Pada akhirnya gengsi pangan lokal akan naik, karena banyak yang mencari

Lomba cipta menu merupakan salah satu rangkaian acara tahunan yang digelar Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS), dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin, kegiatan yang diikuti 34 provinsi ini sangat menarik karena mampu mengali potensi pangan lokal yang ada dan bisa dikembangkan di daerah.

"Melalui lomba ini, masyarakat akan mengetahui bahwa semua daerah memiliki pangan lokal yang jika dikembangkan terus, akan memperkaya ketersediaan pangan, sehingga sangat mendukung penganekaragaman pangan?" ujar Tri Agustin.

Kriteria lomba yang dinilai mencakup: keseimbangan gizi pangan, keanekaragaman bahan pangan lokal yang digunakan, kreatifitas pengembangan menu, citarasa, penampilan dan keamanan pangan. Setelah dewan juru yang terdiri dari perwakilan dari akademisi, pesohor boga, TP PKK Pusat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan media massa, melakukan penilaian, maka diputuskan pemenang juara satu, dua, dan tiga  masing-masing dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sedangkan juara Harapan satu, dua dan tiga adalah peserta dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Aceh. Para penerima penghargaan selain mendapat Piala, juga memperoleh sertifikat dan dana pembinaan.

.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement