Selasa 16 Oct 2018 14:05 WIB

Google Pertimbangkan Masuk Kembali ke Pasar Cina

Platform ini dilaporkan akan memblokir situs web tertentu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Google
Foto: EPA
Google

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Google menyatakan tidak menutup kemungkinan akan kembali ke pasar Cina. Kepala eksekutif Google Sundar Pichai mengatakan akan meluncurkan produk versi pencarian yang disensor di Cina.

"Ini masih sangat awl, kami belum tahu apakah akan melakukan ini di Cina, tapi penting bagi kami untuk mengeksplorasi," ujar Pichai, seperti dilansir CNN, Selasa (16/10).

Perseroan secara terbuka mengonfirmasi adanya proyek kontroversial selama sidang komite senat pada akhir September. Proyek berkode 'dragonfly' tersebut pertama kali terungkap pada Agustus. 

Google telah mengerjakan proyek tersebut secara rahasia. Namun, setelah laporan terkait proyek tersebut terkuak, lebih dari 1.000 karyawan Google menandatangani surat yang meminta transparansi terkait hal itu.

Pichai menggambarkan Dragonfly sebagai proyek eksplorasi internal Google. Ketidakhadiran Google di Cina, sebuah negara yang mendominasi 20 persen populasi dunia, sangat membebani Google. Oleh karena itu, perusahaan memiliki misi 'membawa informasi untu semua orang'.

"Kami ingin mempelajari seperti apa jika Google ada di Cina," ujar Pichai.

Platform yang masih membutuhkan persetujuan pemerintah Cina ini, dilaporkan akan memblokir situs web tertentu dan istilah pencarian yang terkait dengan hak asasi manusia dan agama. Hal ini telah membuat marah beberapa karyawan yang khawatir mereka tidak sadar sedang mengerjakan teknologi yang akan membantu Cina menekan kebebasan berekspresi.

Awal bulan ini, Wakil Presiden AS Mike Pence meminta Google untuk segera menghentikan pekerjaan di Dragonfly. "Itu akan memperkuat sensor Partai Komunis dan membahayakan privasi pelanggan Cina," kata Pence dalam sebuah pidato. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement