Selasa 16 Oct 2018 10:29 WIB

Pemprov Sultra Teken MoU dengan China Great Wall Group

Kerja sama itu diinisiasi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Rokmin Dahuri.

Pemprov  Sulawesi Tenggara dan  China Great Wall Group Holdings Company Limited meneken kerja sama investasi..
Foto: Dok Rokhmin Dahuri
Pemprov Sulawesi Tenggara dan China Great Wall Group Holdings Company Limited meneken kerja sama investasi..

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI --  Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri menginisiasi investasi sektor sumber daya alam antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan China Great Wall Group Holdings Company Limited. Penandatanganan simbolis MoU dilakukan di kantor Pemprov Sultra di Kendari, Senin (15/10).

Menurut Guru besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB, investasi tersebut dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan, dalam MoU tersebut nanti dalam pelaksanaanya harus komitmen memberdayakan masyarakat lokal dan adanya transfer teknologi termasuk menjaga visi pembangunan berkelanjutan dengan memelihara kelestarian lingkungan.

“Investasi ini nantinya akan meliputi empat sektor sumber daya alam yaitu perikanan, pariwisata, kehutanan, pertanian, dan pertambangan,” kata Rokhmin Dahuri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/10).

Rokhmin berharap MoU tersebut secara resmi nantinya dapat disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Tiongkok dalam momentum kunjungan kerja yang akan datang.

Gubernur Sulawesi Utara, Ali Mazi menyambut baik kerja sama tersebut. Ia berharap kerja sama tersebut dapat membawa manfaat secara bilateral kedua negara terkhusus bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kami menyambut baik dan  kami ucapkan terima kasih. Semoga kerja sama ini mendatangkan keberkahan bagi  kedua negara,” sujarnya seusai menandatangi MoU tersebut.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas mengatakan, kerja sama yang akan dijalankan dengan China Great Wall Group Holdings Company Limited tidak hanya berhenti di sektor sumberdaya alam dan pertambangan. Kerja sama itu juga akan fokus  di  tiga sektor,  yaitu kelautan dan perikanan, pariwisata dan kehutanan.  Nilai investasinya  sekitar Rp 3  triliun.

“Kami prinspinya menyambut baik kerja sama ini dengan tetap berpegang pada koridor hukum dan peraturan sesuai undang-undang. Kita berharap investasi akan segera terealisasi,” katanya.

Lukman mengaku dirinya optimistis investasi tersebut akan berdampak postif bagi pertumbuhan ekonomi Sultra dan kesejahteraan masyarakat.

“Insya Allah, kerja sama ini akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Sultra dan menuju kesehatan masyarakat. Ini salah satu program Sultra produktif dari Pak Gubernur  dan saya sebagai wagub yang telah kami canangkan dari 5 pilar yakni Sultra sehat, Sultra bantuan untuk keluarga miskin, Sultra berbudaya dan beriman, dan Sultra produktif. Dan ini salah satu program Sultra produktif,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement