REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya obsesi tersendiri terkait keberadaan Bnadara Kertajati. Emil demikian ia kerap disapa, menuturkan pasar dalam dunia penerbangan memiliki kekuatan pertumbuhan yang menarik, khususnya di Indonesia saat ini. Karenanya, dia menitipkan pada PT BIJB dan Angkasa Pura II selaku operator untuk bisa lebih menarik lagi dalam mengembangkan potensi saat ini.
"Saya punya usulan agar BIJB bisa seperti Bandara Changi yang memang ramai karena (konsepnya) mall yang ada gate-nya," kata Emil.
Sementara itu, jumlah penduduk Jawa Barat saat ini mencapai sekitar 48 juta jiwa dan merupakan terbesar di Indonesia. Selama ini, mayoritas pergerakan manusia di Jawa Barat untuk penerbangan internasional masih mengandalkan Bandara Soekarno-Hatta, terutama untuk perjalanan jarak jauh menuju Tanah Suci.
Namun, bandara di Cengkareng itu dinilai sudah sangat padat karena pergerakan manusia di sana mencapai 63 juta setahunnya. Bandara Cengkareng dinilai lebih sibuk dari Changi dengan layanan 62 juta penumpang setahunnya.
Karena itulah Emil mengusulkan ada inovasi lagi di Bandara itu. Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait menuturkan, Bandara Kertajati menjadi bandara ke-11 di Indonesia yang melayani penerbangan umrah secara langsung ke Madinah. Sebelumnya, Lion Air sudah membuka penerbangan menuju Madinah dari Pekanbaru, Makassar dan Solo.
"Untuk saat ini penerbangannya satu kali dalam satu minggu, tapi nanti ke depannya saya ingin Lion Air bisa melayani penerbangan jamaah umrah di BIJB Kertajati setiap hari," terang Edward.
Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, menjelaskan, pengajuan slot penerbangan umrah dari Kertajati sebenarnya dilakukan tiga kali dalam satu minggu. Namun, untuk test market, penerbangan diujicobakan sepekan sekali."Kita lihat dulu kondisi dimana kita coba seminggu sekali. Lion Air sendiri mengatakan sehari sekali. Tapi kalau saya harapannya malah sehari tiga kali," ujar Virda.
Sementara itu, Vice President Dream Tour, Muhammad Umar Bakadam menuturkan, dengan adanya rute penerbangan umrah dari Bandara Kertajati menuju Tanah Suci, maka akan membantu warga yang berada di kawasan Ciayumajakuning dan sebagian wilayah Jawa Tengah untuk menunaikan ibadahnya di Tanah Suci.
"Biasanya jamaah asal Ciayumajakuning dan Jateng yang berangkat umrah itu harus siap dengan macet-macet ketika ke bandara. Dengan adanya penerbangan umrah dari Bandara Kertajati itu sangat membantu sekali," kata Umar.