Kamis 11 Oct 2018 17:27 WIB

Ini 19 Kesepakatan Antara BUMN dan Investor di IMF-WB

Nilai kesepakatan menyentuh angka 13,5 miliar dolar AS.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Kesepakatan Investasi Indonesia. Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan sambutan sebelum penandatangan bersama perjanjian kontrak investasi BUMN di sela Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Kesepakatan Investasi Indonesia. Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan sambutan sebelum penandatangan bersama perjanjian kontrak investasi BUMN di sela Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menampung aliran investasi senilai Rp 13,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 202,5 triliun untuk pendanaan proyek infrastruktur. Kesepakatan antara 14 perusahaan pelat merah dengan para investornya dilakukan dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). 

Menteri BUMN Rini Sumarno menjelaskan 80 persen dari seluruh investasi berbentuk kemitraan strategis antara BUMN dan investor. Sementara 20 persen sisanya merupakan investasi melalui pasar modal dan pembiayaan proyek. Seluruh 14 BUMN tersebut mendapat 19 transaksi dengan nilai kesepakatan menyentuh 13,5 miliar dolar AS. 

Penandatangan kerja sama dan pembiayaan dilakukan dalam rangkaian penyelenggaraan Indonesia Investment Forum (IIF) 2018. Melalui kerja sama ini juga ditandatangani kerja sama di pasar keuangan syariah domestik sejak regulasinya diterbitkan Bank Indonesia pada akhir 2015.

BUMN yang melakukan perjanjian kerja sama itu antara lain PT GMF AeroAsia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Pindad Persero, PT KAI Persero, PT Jasa Marga Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Wijaya Karya.

photo
Kesepakatan Investasi Indonesia. Menko Perekonomian Darmin Nasuitoan (tengah) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, dan Dirut Bank Mandiri (dari kiri) berfoto usai penandatanganan perjanjian kerjasama investasi BUMN di sela Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

Adapun rincian kerja sama investasi dan pembiayaan yang ditandatangani 14 BUMN melalui 19 transaksi adalah sebagai berikut :

1. Kemitraan Strategis senilai 400 juta dolar AS antara PT GMF AeroAsia Tbk dan Airfrance Industries serta KLM Enginering & Maintenance.

2. Kemitraan senilai 500 juta dolar AS antara PT GMF AeroAsia Tbk dan China Communications Contruction Indonesia.

3. Peluncuran penawaran kerja sama strategis bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II Persero kepada investor, senilai hingga 500 Juta Dolar AS.

4. Kemitraan Strategis senilai 100 juta dolar AS antara PT Pindad Persero dan Waterbury Farrel.

5. Kemitraan Strategis senilai 320 juta dolar AS antara PT Aneka Tambang Tbk dengan Ocean Energy Nickel International Pty Ltd.

6. Kemitraan Strategis senilai 850 juta dolar AS antara PT Inalum Persero, Antam dan Aluminium Corporation of China Limited.

7. Kerja sama senilai 500 juta dolar AS antara PT KAI Persero, PT INKA Persero dan Progress Rail (Caterpillar Group).

8. Kerja sama senilai 185 juta dolar AS antara PT Boma Bisma Indra Persero dan Doosan Infracore serta Equitek.

9. KIK-Dinfra senilai 112 juta dolar AS oleh PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta pernyataan efektif OJK.

10. RDPT PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta AIA, Taspen, Wana Artha, Allianz dan Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) senilai 224 juta dolar AS

11. Kerja sama investasi senilai 6,5 miliar dolar AS antara PT Pertamina Persero dan CPC Corporation.

12. Kerjasama investasi senlai 150 juta Euro antara PT PLN Persero dan KfW.

13. Kredit investasi Senilai 523 juta Dolar AS dari Bank Mega kepada PT Hutama Karya Persero untuk pembangunan ruas tol Pekanbaru - Dumai.

14. Monetisasi Aset senilai 336 juta dolar AS oleh PT Hutama Karya dengan ICBC, MUFG, Permata Bank, Sarana Multi Infrastruktur

15. Kredit Sindikasi 684 juta dolar AS kepada Hutama Karya dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan Sarana Multi Infrastruktur.

16. Investasi senilai 310 juta dolar AS antara Menjangan Group, ITDC dan Amorsk Group.

17. Investasi senilai 198 juta dolar AS antara PT Wijaya Karya Persero, ITDC dan Menjangan Group.

18. Kerja sama pembiayaan proyek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika antara ITDC dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai 248 juta dolar AS.

19. Kerja sama lindung nilai nilai tukar berbasis Syariah senilai 128 juta dolar AS antara Sarana Multi Infrastruktur dan Maybank.

Baca juga, Pertemuan IMF-WB Alirkan Investasi Infrastruktur Rp 202,5 T

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement