Kamis 11 Oct 2018 17:00 WIB

Pos Indonesia Bidik Para Konsumen E-commerce

E-commerce masih dua persen dari total bisnis ritel Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Belanja daring (Online) lewat ponsel pintar
Foto: VOA
Belanja daring (Online) lewat ponsel pintar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, dalam pengiriman barang di dalam bisnis e-commerce lebih banyak dikuasai oleh perusahaan logistik khusus barang atau paket. PT Pos Indonesia (Persero) tampaknya saat ini juga ingin masuk ke dalam pengiriman logistik di market e-commerce, tidak hanya surat saja.

Direktur Komersial Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan saat ini memiliki ekspektasi tinggi setalah Pos Indonesia memiliki enam inovasi pelayanan digital untuk masuk ke pasar e-commerce. "Apalagi e-commerce masih dua persen dari total bisnis ritel Indonesia," kata Charles di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Kamis (11/10).

Tak Hanya Layani Surat, Ini 6 Inovasi Digital Pos Indonesia

Dia menjelaskan porsi dua persen dari belanja elektronik jika dibandingkan dengan Cina sekitar dua juta pengiriman barang seharinya. Untuk itu, Charles menegaskan Pos Indonesia sangat ingin masuk ke dalam porsi tersebut dalam pengiriman barang e-commerce.

 

Charles menilai pangsa pasar bisnis e-commerce sangat besar. "Ini tinggal bagaimana kami masuk ke pelanggaan. Kami juga tidak hanya surat saja tapi paket kargo dan barangnya aman," kata Charles.

Untuk itu, Charles mengharapkan dengan inovasi digital yang dilakukan saat ini para pebisnis belanja elektronik bisa lebih mengenal Pos Indonesia. Dengan begitu, konsumen belanja elektronik juga dapat menggunakan Pos Indonesia dalam pengiriman barang.

Terlebih saat ini, Charles memastikan Pos Indonesia sudah memulai layanan penjemputan barang. Selanjutnya, dia menegaskan Pos Indonesia dalam waktu dekat akan memiliki layanan khusus untuk belanja elektronik.

"Nanti untuk pebisnis online sendiri akan kita luncurkan. Rencananya mungkin paling telat Desember 2018 atau paling cepat November 2018," kata Charles.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement