REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki rumah adalah idaman setiap orang. Namun, kenyataannya, membeli rumah tidak semudah yang dibayangkan apalagi jika penghasilan pas-pasan. Di sisi lain, harga rumah terutama di perkotaan seringkali tidak terjangkau, terutama oleh generasi milenial atau mereka yang lahir pada rentang tahun 1981-1994.
Dengan adanya generasi milenial tinggal di kota, kebutuhan primer mereka adalah tempat tinggal. Tempat tinggal yang sekarang ini dibangun di tengah kota-kota besar ternyata sangat mahal dibandingkan dengan gaji yang diperoleh generasi milenial.
Sulitnya mencari rumah dirasakan oleh Irwan, salah seorang officer muda yang bekerja di Industri Finansial di Jakarta. Irwan juga salah satu keluarga muda yang telah menikah dan dikarunia seorang anak. Istrinya juga bekerja.
Sebagai keluarga muda, Irwan tak ingin terus menerus tinggal di rumah mertua. Apalagi di rumah mertuanya Irwan hanya diberikan satu kamar yang tentunya kurang cukup untuk tinggal bagi dia dan keluarganya. Ada keinginan pada diri Irwan untuk memiliki rumah sendiri. Tidak sedikit keluarga muda seperti Irwan yang bermimpi atau tengah mewujudkan mimpinya untuk punya rumah sendiri.
Ia menuturkan kesulitannya dalam membeli rumah di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Apalagi pada masa sekarang ini, kebutuhan dan nilai rumah kian terus meningkat. Ia memutuskan untuk mengumpulkan uang muka dan mencari bank yang bersedia memberikan pembiayaan.
Irwan akhirnya memilih bank syariah menimbang kepastian cicilan KPR yang diberikan. Seperti yang kita ketahui bank syariah memiliki sistem pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) berbeda dengan bank konvensional. Hal tersebut sudah jelas karena akad yang digunakan lebih pasti.
Akad yang pertama adalah akad jual-beli (murabahah), akad sewa beli atau IMBT (Ijarah Muntahiyah BiTamlik) dan akad berbagai porsi kepemilikan atau MMQ (Musyarakah Mutanaqishah) yang tentunya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Akhir tahun ini PT Bank BRIsyariah Tbk atau BRIsyariah sebagai salah satu bank syariah ritel modern terkemuka di Indonesia, yang akan memasuki usia satu dasawarsa, memberikan margin spesial 10 persen untuk pembiayaan KPR. Program Super10 berlaku untuk KPR yang disetujui mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2018.
Griya Faedah BRI Syariah iB bisa menyesuaikan kebutuhan nasabah seperti membantu memenuhi kebutuhan membeli rumah baru, refinancing atau pembiayaan ulang maupun take over pembiayaan perumahan dan top up dengan tambahan dana untuk memenuhi kebutuhan konsumtif barang atau jasa lainnya.
Tahun ini BRIsyariah memperoleh penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2018 kategori Bank KPR Syariah terbaik. BRI Syariah dianggap sukses membangun popularitas serta meningkatkan aktivitas brand-nya melalui media digital atau internet.
'"Lebih dari sepertiga pembiayaan konsumer BRIsyariah per September 2018 didominasi oleh KPR, kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara atas penghargaan ini. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan pembiayaan KPR-nya melalui BRIsyariah," kata Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indriati Tri Handayani.
"BRIsyariah bisa memberikan pembiayaan KPR dengan cicilan murah. Persyaratan dan prosesnya pun mudah bagi seluruh lapisan masyarakat. Kedepannya, kami akan terus berinovasi dan menawarkan produk-produk bank syariah yang sama bagusnya, sama lengkapnya, dan sama modernnya dengan bank konvensional," tutup Indri.*