Rabu 10 Oct 2018 14:30 WIB

Lagarde Sindir Perang Dagang AS-Cina Lewat Pidato

Seorang pembuat kebijakan dinilai dari kemampuannya menciptakan ikatan persahabatan.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde menyampaikan paparan terkait Pemberdayaan Wanita di Dunia Kerja pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Foto: Antara/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde menyampaikan paparan terkait Pemberdayaan Wanita di Dunia Kerja pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Managing Director dan Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde menyampaikan pandangannya tentang perdagangan global dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Rabu (10/10). Pada awal sambutannya, wanita asal Prancis ini menukil kutipan Adam Smith.

"Perdagangan yang seharusnya menjadi ikatan persatuan dan persahabatan antarbangsa, antarmanusia, sekarang justru menjadi sumber perselisihan dan permusuhan," kata Lagarde, Rabu (10/10).

Kata-kata Lagarde tersebut seolah menyoroti kondisi terkini perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Cina. Presiden AS, Donald Trump terus menggandakan tarif impor barang terhadap Cina hingga 267 miliar dolar AS. Hal ini membuat Cina gerah dan berpotensi memberlakukan tarif balasan.

Seorang pembuat kebijakan, kata Lagarde, dinilai dari kemampuannya dari menciptakan ikatan persaudaraan dan persahabatan. Lalu, bagaimana sistem perdagangan yang baik untuk semua menurut versi Lagarde?

Pertama, melakukan deeskalasi sengketa dagang yang ada saat ini melalui diskusi yang konstruktif. "Di sini saya berharap ada niat untuk saling memperbaiki diri dan memperluas perdagangan," katanya.

Lagarde mengajak delegasi dan peserta untuk mengingat kembali bagaimana panasnya diskusi pembuka saat menyusun proposal untuk memperkuat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), atau saat menyusun kesepakatan dagang Trans-Pacific Partnership (TPP). Ia juga mengapresiasi tercapainya win-win solution dalam perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

"Maka dari itu, mari kita gunakan momentum tersebut untuk mengubah ketegangan menjadi hubungan yang baik dan harmonis kembali," katanya.

Kedua, bergandengan tangan memodernkan sistem perdagangan global, bukan merusaknya. Lagarde memandang perlunya melihat efek distorsi dan subsidi pemerintah, meningkatkan kuantitas hak kekayaan intelektual, dan berkompetisi efektif untuk menghindari dominasi pasar berlebihan.

Ketiga, menerapkan kebijakan di tingkat lokal untuk memastikan efektivitas perdagangan global bagi masyarakat dunia. Lagarde mencontohkan Asia di mana perdagangan memainkan peran instrumental dalam menciptakan kelas menengah terbesar di dunia. Perdagangan di regional Asia juga menciptakan jutaan lapangan kerja baru dengan upah lebih tinggi. 

Baca juga, Cina: Kami tidak Tertarik Ikut Campur Politik AS

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement