Rabu 10 Oct 2018 04:18 WIB

Menkeu Dorong Upaya Pemanfaatan Teknologi Digital

Perkembangan teknologi memiliki hubungan positif dengan perkembangan ekonomi.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap-siap melakukan wawancara khusus dengan sejumlah wartawan di area penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap-siap melakukan wawancara khusus dengan sejumlah wartawan di area penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong upaya global untuk mencari solusi dari risiko akibat perkembangan teknologi digital. Dia berharap, teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menjadi keuntungan.

"Presiden Indonesia Bapak Jokowi membuat inisiatif mengundang Jack Ma untuk memberikan course. Sementara, di Indonesia ada Gojek dan Tokopedia yang berkembang sangat cepat. Kita harus bisa kejar dengan kebijakan,” kata Sri dalam acara Pathway to Prosperity Roundtable yang mengusung tema 'Inclusive Growth and International Governance in the Digital Age' di Nusa Dua, Bali pada Selasa (9/10). 

Sri mengatakan, perkembangan teknologi memiliki hubungan positif dengan perkembangan ekonomi. Akan tetapi, dia tidak memungkiri fakta teknologi tinggi menyebabkan ketimpangan antarnegara dan lebih banyak dirasakan negara-negara yang lebih maju.

Perkembangan teknologi bisa membawa tantangan dan kesempatan bagi perekonomian suatu negara. Sri mencontohkan, teknologi bisa menciptakan disrupsi dengan menghilangkan pekerjaan yang ada saat ini. Namun, di sisi lain, teknologi juga bisa menawarkan solusi untuk perkembangan ekonomi yang lebih inklusif.

Oleh karena itu, Sri menekankan, suatu negara harus mampu memutar balik risiko menjadi sebuah kesempatan. “Ada kebutuhan sosial di tingkat nasional maupun tingkat internasional untuk menghadapi revolusi industri baru ini yang akan menyebabkan pemerintah, warga negara dan swasta bekerja sama dan bersama-sama mempertimbangkan prinsip kerja sama ke depan dan lintas kebijakan,” ujar Sri.

Senior Fellow dari McKinsey Global Institute Jeongmin Seong juga mengatakan, saat ini 30 hingga 40 persen pengeluaran masyarakat ada pada konsumsi internet. Hal ini menstimulasi sisi suplai dari usaha kecil dan menengah. Dengan adanya pertumbuhan yang cepat, menurutnya, pemerintah perlu menyusun aturan terkait kompetisi di dunia digital.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement