Selasa 09 Oct 2018 17:35 WIB

ADB Bantu Korban Gempa dan Tsunami 3 Juta Dolar AS

ADB juga menawarkan pinjaman bantuan darurat jangka panjang.

Sejumlah mobil berada di atas lahan tambak garam pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah mobil berada di atas lahan tambak garam pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyetujui tiga juta dolar AS untuk mendukung upaya-upaya bantuan darurat di wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Indonesia, bank mengatakan pada Selasa.

"Saya senang mengumumkan bahwa ADB telah menyetujui bantuan hibah tiga juta dolar AS untuk mendukung upaya-upaya bantuan darurat di Sulawesi Tengah," kata Presiden ADB Takehiko Nakao, kemarin.

Nakao menambahkan, ADB juga menawarkan pinjaman bantuan darurat jangka panjang untuk membantu rekonstruksi di komunitas-komunitas yang hancur. ADB mengatakan tiga juta dolar AS bantuan darurat berasal dari Dana Tanggap Bencana Asia Pasifik, fasilitas bantuan darurat ADB.

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Tim Siaga Bencana membagikan 100 paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada para korban gempa di Sigi untuk membantu penerangan masyarakat korban bencana gempa. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Insfrastruktur EBTKE, Noor Arifin Mohammad mengungkapkan bantuan serupa akan kembali diberikan dalam beberapa hari ke depan.

"Ini baru tahap pertama, masih ada 100 paket lagi yang akan dibagikan. Total ada 200 paket LTSHE yang didistribusikan oleh pemerintah demi menerangi korban gempa, khususnya lokasi pengungsian dan rumah yang masih belum menyala listriknya," katanya beberapa waktu lalu.

Selain membantu penerangan bagi tenda-tenda pengungsian dan rumah korban yang masih gelap gulita, LTSHE diharapkan dapat digunakan untuk mengisi daya telepon seluler yang saat ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat mendesak. Komponen LTSHE setidaknya terdiri dari empat lampu LED yang setara dengan 40W lampu pijar, saklar tarik atau remote control untuk mengatur output cahaya dan waktu penggunaan, HUB dan USB untuk mengisi daya baterai, chip manajemen energi, dan baterai lithium. Jika mendapatkan panas maksimal, lampu akan tahan nyala selama dua hari.

Noor meminta masyarakat penerima untuk merawat LTSHE agar pemanfaatannya dapat optimal dan sebagai antisipasi tanggap darurat bencana. "Saya minta masyarakat dapat menjaga bantuan LTSHE ini dengan baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement