Selasa 09 Oct 2018 17:06 WIB

Dorong Kemajuan Pengusaha Wanita, PGN dan IWAPI Teken MoU

PGN akan menyediakan gas bumi untuk kegiatan usaha dan operasional anggota IWAPI.

Penandatanganan MoU antara PGN dengan IWAPI.
Foto: PGN
Penandatanganan MoU antara PGN dengan IWAPI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan Rapat Kerja Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Hotel Grand Inna Padang tanggal 8-10 Oktober 2018,  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan komitmen untuk menguatkan peran wanita di sektor usaha. Pengejewantahan komitmen tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau MoU antara IWAPI dan PGN.

MoU ditandatangani oleh Direktur SDM dan Umum PGN, Desima E Siahaan dan Ketum IWAPI, Dyah Nita Hapsari disaksikan Menko Pembangunan SDM dan Kebudayaan yang diwakili oleh Deputi bidang Koordinasi Perempuan dan Anak Ghafur Akbar Dharma Putra, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindya Bakrie, pada Selasa (9/10).

Poin kemitraan strategis itu antara lain komitmen untuk layanan penyediaan gas bumi baik berupa gas pipa, CNG, ataupun LNG untuk kegiatan usaha maupun kendaraan operasional anggota IWAPI. Selanjutnya, PGN juga siap menyediakan food truck berbasis gas bumi untuk kegiatan usaha IWAPI.

photo
Penandatanganan MoU antara PGN dengan IWAPI.

Selain itu, dengan kemampuan selaku pionir di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, PGN juga menjamin penyediaan jasa ICT, bussines solution untuk menunjang pelaksanaan bisnis anggota IWAPI.

Mengingat kebutuhan bisnis berkaitan erat dengan pasokan listrik, PGN juga bersedia melayani jasa penunjang kelistrikan untuk kegiatan usaha IWAPI. Sebagai langkah konkret lainnya, PGN sanggup menyediakan dan melakukan pemeliharaan mesin chiller untuk kegiatan usaha IWAPI.

Desima mengungkapkan, kerja sama ini bertepatan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IWAPI 2018 dengan tema “IWAPI 43 Tahun, Konsisten Berperan Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Untuk Kesejahteraan Keluarga Serta Pertumbuhan Ekonomi Nasional”. MoU tersebut merupakan langkah taktis dan strategis menjawab kebutuhan bisnis masa depan.

“Persoalan kebutuhan energi adalah hal utama bagi pelaku usaha,” tegas Desima di hadapan sekitar 2.500 peserta Rakernas.

Dia mengungkapkan IWAPI yang berisikan pejuang ekonomi kaum hawa menjalar dari ekonomi skala besar hingga kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan semangat organisasi yang merdeka dan setara, IWAPI bertanggung jawab untuk memajukan perempuan Indonesia.

Sebagai organisasi yang berdiri sejak 1975, kiprah IWAPI yang mempunyai organ hingga di 32 provinsi, akan selalu membantu pemerintah mengatasi banyak persoalan sosial. Terlebih, saat ini di tengah beragam bencana alam yang menerpa, sebagai bangsa harus menetapkan pondasi ekonomi yang berkelanjutan.

Desima mengungkapkan kesetaraan gender akan menguatkan negara. “Dengan keadilan tersebut, negara mempunyai lebih banyak kemampuan untuk berkembang mengurangi kemiskinan dan ketimpangan yang merupakan tujuan dari segala kebijakan pemerintah,” ujar Desima.

Acara yang berlangsung meriah tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Senin petang (8/10). Acara dihadiri oleh beberapa pejabat pemerintah serta BUMN, seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menseskab Pramono Anung, serta jajaran pejabat di Sumatera Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement