Selasa 09 Oct 2018 08:21 WIB

IMF: Ekonomi Indonesia di Tangan yang Baik

Indikator ekonomi berada di tangan yang tepat adalah menolak pemberian pinjaman IMF

Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Nusa Dua dalam kegiatan bertajuk 'IMF Giving Together.' Ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (World Bank) di Bali, 8-14 September 2018.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Nusa Dua dalam kegiatan bertajuk 'IMF Giving Together.' Ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (World Bank) di Bali, 8-14 September 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT --  Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, menyatakan ekonomi Indonesia saat ini berjalan dan berada di 'tangan' yang tepat. Hal ini dibuktikan dengan penolakan terhadap tawaran pemberian pinjaman.

"Apakah Indonesia mau menerima pinjaman dari IMF, jawabannya adalah tidak karena ekonomi Indonesia berada di tangan yang sangat baik sekali," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde,  saat meninjau korban gempa bumi di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (9/10).

Baca Juga

IMF, kata dia, merupakan lembaga yang selalu memberikan pinjaman apabila sebuah negara mengalami suatu permasalahan dalam neraca pembayaran mereka. IMF dan Bank Dunia saat ini sedang mengadakan pertemuan tahunan di Bali. Jumlah pesertanya mencapai belasan ribu orang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Christine Lagarde mengatakan, Indonesia dipilih dari daftar 10 negara terbaik yang dapat menyelenggarakan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia. Pihaknya tidak mengetahui akan ada bencana Gunung Agung di Bali, begitu juga akan ada gempa bumi yang akan terjadi di Lombok, dan Sulawesi Tengah.

"Jadi kami bertanya dalam diri masing-masing, apakah pertemuan akan ditunda. Jawabannya tidak, karena itu akan membuat sebuah penghinaan atas kejadian yang akan terjadi," ujarnya.

Christine Lagarde menegaskan akan mengajak negara-negara peserta pertemuan IMF-Bank Dunia untuk mendonasikan bantuan bagi para korban bencana gempa bumi dan tsunami di NTB, dan Sulawesi Tengah."Hari ini, saya membawa cek senilai Rp 2 miliar yang akan dialokasikan untuk Lombok dan Sulawesi Tengah, karena semua orang harus dapat menikmati. Itu baru awal mula saja," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Christine Lagarde memuji berbagai upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan fakta bahwa anak-anak terdampak gempa bumi telah kembali lagi bersekolah. "Saya sudah membuat janji dengan Gubernur NTB. Saya akan datang kembali ke Lombok. Dan saya akan lebih terkesan dengan rekonstruksi yang nantinya akan dijalankan ketika saya kembali ke Lombok," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement