Senin 08 Oct 2018 14:13 WIB

Pertemuan IMF-WB Alirkan Rp 200 Triliun ke 21 BUMN

Sebanyak 95 persen investasi langsung dari pertemuan IMF-WB dari asing.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Persiapan Pertemuan IMF. Aparat kepolisian verjaga di gerbang tempat pertemuan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Ahad (7/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Persiapan Pertemuan IMF. Aparat kepolisian verjaga di gerbang tempat pertemuan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) menjadi jembatan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendapat jatah investasi asing. Sedikitnya, proyek-proyek strategis senilai Rp 200 triliun akan digarap oleh 21 BUMN berbeda. Investasi yang masuk merupakan investasi langsung, dengan porsi 95 persen di antaranya berasal dari luar negeri.

Untuk mengoordinasikan investasi yang masuk, Bank Mandiri berperan sebagai perantara antara investor dengan BUMN yang terlibat. Kesepakatan kerja sama investasi tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia Investment Forum (IIF) 2018 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN melalui Bank Mandiri. Penyelenggaraan acara tersebut sekaligus mengoptimalkan gelaran Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Bali.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, forum tersebut sangat penting untuk menciptakan sinergi antara investor, pemangku kepentingan, dan berbagai peluang investasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sela pertemuan delegasi-delegasi IMF dan World Bank, kata Rohan, Bank Mandiri membantu mengoordinasikan forum investasi dengan ratusan investor akan mengeksplorasi potensi investasi di Indonesia.

"Investor akan melihat potensi investasi di Indonesia," katanya, Senin (8/10).

Indonesia Investment Forum 2018 kali ini mengambil tema 'A New Paradigm in Infrastruktur Financing'. Acara itu akan dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution yang akan berbicara tentang Indonesia Infrastructure financing development, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang akan berbicara tentang Financial Deepening to Support Infrastructure Development, dan Kepala OJK Wimboh Santoso berbicara tentang Financial Market Stability to support Development Financing.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga akan berbicara kepada para investor tentang Continuous Reform for Sustainable Indonesia, serta Menteri BUMN Rini Soemarno akan berbicara tentang Investing in SOE’s Projects For Sustainable Indonesia. Selain itu, akan hadir juga dalam diskusi panel antara lain World Bank, Moody’s, BlackRock, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur prioritas, BPJT, Jasa Marga, AIA Group, Indonesia Infrastructure Finance, Kementerian ESDM, PLN, Macquarie, Allianz dan Bank Mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement