REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Musibah bencana gempa dan Tsunami yang melanda Palu, Donggala dan daerah di sekitarnya pada Jumat, (28/8) berdampak pada lumpuhnya ekonomi masyarakat. Kegiatan perbankan sempat terhenti karena tidak ada suplai listrik.
Kantor Cabang BRI Syariah di Palu termasuk yang terdampak gempa dan tsunami. Gedung kantor cabang retak-retak, beberapa bagian dinding bergeser dari titik awal, dan ada penurunan tanah. Kegiatan operasional kantor cabang terpaksa dihentikan.
Seiring pemulihan pasca bencana, listrik mulai mengalir. Adanya aliran listrik memungkinkan untuk kegiatan perbankan pulih. Hari Jumat, (5/10), layanan bagi nasabah BRI Syariah mulai dibuka. Sebuah tenda dibuka di depan kantor cabang, disulap menjadi banking hall.
Di hari pertamanya, nasabah mulai berdatangan. Kebanyakan mereka meminta permohonan penggantian kartu ATM dan cetak buku tabungan. “Meskipun tempatnya masih sangat terbatas, kami berusaha melayani kebutuhan nasabah sebaik mungkin. ATM kami juga sudah beroperasi sejak hari Rabu, 3/10/2018. Nasabah yang membutuhkan tarik tunai, silakan menggunakan ATM,” kata Indriati Tri Handayani, Corporate Secretary PT Bank BRIsyariah Tbk.
Untuk membantu korban gempa yang tersebar di lebih dari seratus titik, BRI Syariah terus menerima donasi masyarakat melalui nomor rekening BRI syariah 1003987716, dengan kode unik 422. Bantuan ini akan disalurkan dalam bentuk logistic dan juga saat rehabilitasi nanti berlangsung di daerah terdampak.
Melihat kebutuhan makanan yang masih sangat diperlukan, hari ini BRI Syariah kembali menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, air minum, beras, mie instan, kompor, selimut, tenda, obat-obatan, dan lain-lain. Ada juga tim medis dan ambulans yang akan standby di depan KC BRIsyariah Palu. Bantuan ini dikirim dari Balikpapan melalui jalur laut. Bantuan ini akan disalurkan ke titik-titik pengungsian.
“Bantuan tahap pertama sudah disalurkan dua hari setelah gempa, melalui Makassar lewat jalur darat. Sepekan setelah gempa, kami menyalurkan bantuan lagi. Kali ini dari Balikpapan, melewati Mamuju. Kami berharap bisa membantu meringankan beban para korban gempa, dan penderitaan mereka yang begitu berat. Kami juga mengirimkan relawan yang akan mengawal penyaluran bantuan, agar tepat sasaran,” kata Indriati.