REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Sinar Mas Agribusiness and Food memperluas cakupan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) bagi 10 desa dampingan. Desa berlokasi di wilayah Kecamatan Seruyan Tengah dan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan.
Peresmian program DMPA tersebut dilakukan pada 20 September lalu. Ini merupakan upaya perusahaan untuk mencegah kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla) dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat.
Berdasarkan data akumulasi titik panas Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jumlah titik panas pada pertengahan Juli di Kalimantan Tengah mencapai 838 titik. Hal ini menempatkan Kalimantan Tengah sebagai propinsi dengan titik panas terbanyak setelah Kalimantan Barat di bumi Borneo.
CEO Perkebunan Sinar Mas Wilayah Kalimantan Tengah Utara, Willy Agung Adipradhana menjelaskan pengendalian dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan adalah tanggung jawab bersama. Dengan datangnya musim kemarau saat ini, potensi kebakaran hutan dan lahan menjadi semakin besar terutama di Kalimantan Tengah.
"Kita semua memiliki peranan penting dalam melakukan upaya pencegahan kebakaran. Bersama-sama kita harus melindungi dan menjaga tempat dimana kita tinggal, beraktifitas dan dimana keluarga kita bertumbuh,” ujar Willy.
Hingga kini, program DMPA sudah terdapat di 22 desa yang tersebar di Jambi, Riau, dan Kalimantan Barat. Mengikuti kesuksesan program DMPA lainnya dalam mengurangi karhutbunla, pada pertengahan kedua tahun ini program DMPA di Kalimantan Tengah dilaksanakan di sepuluh desa dampingan perusahaan yaitu Desa Sandu, Derawa, Batu Menangis, Durian Kait, Sahabu, Wana Tirta, Suka Mulya, Gantung Pangayuh, Tangga Batu dan Teluk Bayur.
Sebagai contoh pengimplementasian program Pertanian Ekologis Terpadu (PET) di Kalimantan Barat. Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai cara bertani ramah lingkungan tanpa bakar dimana hasil dari budidaya tersebut diharapkan mampu menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Primermen selaku Camat Seruyan Tengah menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakatsebagai upaya penanggulangan serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya wilayah Kabupaten Seruyan khususnya Kecamatan Seruyan Tengah merupakan area dengan risiko kebakaran hutan yang tinggi sehingga sinergi antara semua pihak khususnya pada tingkat tapak yaitu keterlibatan masyarakat.
“Di samping itu juga diperlukan skema yang tepat dan kerja sama semua pihak agar kasus kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Seruyan Tengah berkurang,” kata Primermen.
Sebagai bagian dari persiapan perusahaan menghadapi puncak musim kemarau, pada bulan Juli Sinar Mas Agribusiness and Food telah melaksanakan pelatihan untuk 40 personil Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) Perusahaan untuk wilayah Kalimantan Tengah bersama Manggala Agni. Para personil KTD terlatih akan bekerjasama dengan perwakilan masyarakat desa yang akan mendapatkan pelatihan untuk melakukan deteksi dini dan upaya pertama dalam pencegahan kebakaran dengan bersama-sama mencegah kebakaran hutan di area setempat.