REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero), terus mengoptimalkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat di daerah terdampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). Layanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berangsur pulih, di mana saat ini sudah 13 SPBU yang beroperasi daerah terdampak bencana gempa dan tsunami.
Sebanyak 13 SPBU tersebut di antaranya sembilan SPBU di Kota Palu, tiga SPBU di Kabupaten Donggala dan satu SPBU di Kabupaten Sigi. Vice President Corporate Communication Adiatma Sardjito menyatakan SPBU mulai beroperasi seiring pengoperasian TBBM Donggala, optimalisasi penyaluran dengan pengiriman BBM melalui kapal laut dan jalur udara serta pengalihan suplai.
Namun demikian, Adiatma menambahkan operasional SPBU belum maksimal, karena layanan dilakukan dengan cara manual menggunakan mesin engkol dan tenaga manusia. Sehingga membutuhkan waktu relatif lama dibandingkan dengan pengoperasian normal yang menggunakan listrik. Demikian juga SPBU Portable atau mini dispenser digerakkan secara manual.
“Pengoperasiannya pun kami mengerahkan tambahan tenaga relawan operator SPBU dari beberapa daerah seperti Balikpapan, Makassar dan dari Semarang,” jelasnya. Karena itu, Adiatma mengimbau masyarakat untuk membeli BBM secukupnya, karena pasokan aman dan layanan di beberapa SPBU terus dioptimalkan," ujar Adiatma, Kamis (4/10).