Kamis 04 Oct 2018 12:17 WIB

Obligasi Ritel dengan Bunga 8,25 Persen Ditawarkan Hari Ini

Kupon yang ditawarkan sebesar 8,25 persen per tahun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Secara year to date, IHSG terkoreksi sebesar 6,3 persen.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Secara year to date, IHSG terkoreksi sebesar 6,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI015. Masa penawaran akan berlangsung mulai hari ini, Kamis (4/10), hingga 25 Oktober mendatang. 

BACA JUGA:

Baca Juga

Pada penerbitan ORI015, kupon yang ditawarkan sebesar 8,25 persen per tahun dengan tenor selama tiga tahun. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Lucky Alfirman mengatakan, pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel sejumlah Rp 17,7 triliun sampai hari ini.

"Sejalan dengan upaya pendalaman pasar keuangan domestik, pemerintah memang berupaya memperluas basis investor domestik," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis.

Beberapa upaya itu, di antaranya melalui peningkatan frekuensi penerbitan SBN ritel dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, kata dia, pemerintah menerbitkan lima instrumen SBN ritel, yaitu Sukuk Ritel seri SR010, Savings Bond Ritel seri SBR003, SBR004, Obligasi Negara Ritel seri ORI015, serta Sukuk Tabungan seri ST002 yang rencananya diterbitkan November mendatang. 

"Kami harap, ke depannya upaya pendalaman pasar keuangan domestik dapat meningkatkan porsi investor domestik. Ini sekaligus bisa meningkatkan stabilitas pasar SBN domestik, selain mengamankan pembiayaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," tutur Lucky. 

Ia mengingatkan, sebelum melakukan pemesanan pembelian ORI015, sebaiknya calon investor memahami dahulu memorandum informasi yang telah dirilis pada hari ini pula. Informasi dapat diakses melalui www.kemenkeu.go.id/ori.

Lebih lanjut, Lucky menyebutkan, dalam penjualan instrumen terbaru ini, pemerintah menggandeng 17 mitra distribusi. Mitra ini terdiri atas 15 bank dan dua perusahaan efek, di antaranya Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Danamon, juga PT Bahana Sekuritas.

"Minimum pemesanan ORI015 sebesar Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta. Sedangkan, maksimal pemesanan sebanyak Rp 3 miliar," katanya. 

Perlu diketahui, ORI015 merupakan obligasi negara tanpa warkat. Hal itu berarti, obligasi ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antarinvestor domestik yang mengacu pada digit ketiga konde nomor tunggal identitas pemodal atau single investor identification (SID). 

Tingkat kupon ORI015 sebesar 8,25 persen per tahun. Lalu, pembayaran kupon per tanggal 15 di setiap bulannya. "Pembayaran kupon pertama kali pada 15 November 2018," kata Lucky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement