Rabu 03 Oct 2018 21:14 WIB

Pemerintah Anggarkan Rp 80 Miliar Pulihkan Bandara Palu

Orang yang tidak berkepentingan tidak boleh memasuki kawasan bandara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Calon penumpang menunggu penerbangan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Calon penumpang menunggu penerbangan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah anggarkan dana sebesar Rp 80 miliar untuk memulihkan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Selatan. Pascagampa di Palu, bandara tersebut mengali kerusakan pada bagian landasan pacu dan terminalnya.

Landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang mengalami keretakan saitu sisi 33 dan 15. “Biaya untuk di sisi 33 kira-kira sekitar Rp 60 miliar. Ada lagi kontruksi berkaitan dengan terminal bandara membutuhkan Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar,” kata Budi dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu (3/10).

Budi menambahkan untuk landasan pacu sisi 15 tidak lagi memerlukan biaya tambahan untuk dilakukan perbaikan. Sebab menurutnya landasan pacu sisi 15 sepanjang 250 meter masih berlangsung pembangunanya ketika gempa terjadi.

Selain itu, Budi menegaskan mulai saat ini semua orang yang tidak memiliki kepentingan tidak boleh memasuki kawasan bandara. Sebab, saat ini dikabarkan bandara tersebut tidak lagi kondusif sejak gempa terjadi.

“Kami pastikan mulai hari ini (3/10) akan lebih baik agar tidak ada lagi pihak-pihak yang tidak berkepentingan berada di dalam kawasan bandara,” ujar Budi.

Setelah terjadi gempa, landasan pacu yang efektif dapat digunakan dalam aktivitas pesawat terbang di bandara tersebut hanya sepanjang dua ribu meter. Untuk perbaikan landasan pacu agar kembali pulih menjadi 2.250 meter diperkirakan membutuhkan waktu dua pekan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement