REPUBLIKA.CO.ID Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, melalui Komisi Ekonomi, menggelar Halal Fair 2018 di Kompleks Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, pada 28-30 September 2018. Halal Fair merupakan sarana sosialisasi, promosi, dan edukasi tentang produk halal kepada pemerintah, pebisnis, serta masyarakat.
"Ini salah satu cara kami mempromosikan produk halal. Kita berharap masyarakat luas semakin paham dengan kebutuhan produk halal," kata Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI DKI Jakarta Osmena Gunawan setelah menghadiri pembukaan Halal Fair 2018, Jumat (28/9).
Osmena menyampaikan LPPOM MUI berharap nantinya Halal Fair tidak hanya diselenggarakan di Masjid Cut Meutia, tetapi juga di masjid-masjid lain. Di DKI Jakarta, misalnya, terdapat ribuan masjid.
Masjid-masjid lain diharapkan juga bisa meniru kegiatan Halal Fair seperti di Masjid Cut Meutia. Dalam hal ini, kata Osmena, MUI bersedia bekerja sama untuk menyelenggarakan Halal Fair guna mensyiarkan pentingnya produk halal.
"Halal Fair bisa diselenggarakan bergiliran di setiap masjid," ujarnya.
Dia menerangkan, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DKI Jakarta sangat banyak. Pantauan Republika, puluhan UMKM mengikuti Halal Fair di Kompleks Masjid Cut Meutia.
Pada hari terakhir penyelenggaraan Halal Fair 2018, Ahad (30/9) mendatang, akan digelar "Halal Walk". Bentuk kegiatannya adalah mempromosikan produk-produk halal di area car free day (CFD).
Saat ini, lanjut Osmena, UMKM di DKI Jakarta yang sudah memiliki sertifikat halal cukup banyak. Namun, produk-produk mereka belum bisa dipromosikan secara baik.
‘’Mudah-mudahan nanti ada pihak yang turut membantu mempromosikan produk UMKM bersertifikat halal,’’ katanya.
Ketua Pelaksana Halal Fair 2018 Ustaz H Rakhmad Zailani Kiki mengatakan, sasaran Halal Fair 2018 adalah generasi milenial dan keluarga. Karena itu, Halal Fair diisi acara-acara menarik bagi generasi milenial dan keluarga. Panitia mengundang artis-artis yang terkenal di media sosial untuk menarik pengunjung milenial.
"Generasi milenial rentan memakan makanan yang tidak halal maka di Halal Fair diperkenalkan produk-produk makanan yang dijamin kehalalannya," kata Ustaz Kiki, Jumat.