Jumat 28 Sep 2018 02:03 WIB

Menkeu: Target 20 Juta Turis Asing Butuh Dukungan Investor

Pembangunan di destinasi wisata unggulan membutuhkan dana investasi Rp 500 triliun.

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Foto: Republika/Edi Yusuf
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia diperlukan dukungan investor di bidang pariwisata sekaligus pembiayaan.

Ani, sapaan akrabnya, menegaskan pariwisata sebagai sektor multidimensi perlu didukung secara multidimensional, termasuk dalam hal investasi dan pembiayaan. "Menpar Arief Yahya menargetkan 20 juta wisatawan pada 2019, ini bukan hanya tugas Kemenpar, tapi adalah target kita semua untuk menyukseskannya. Kemenkeu mendukung melalui berbagai channel policy yang kita punya. Semua instrumen dan kebijakan keuangan ditujukan untuk mendukung pariwisata," katanya dalam Rakornas Pariwisata III Tahun 2018 di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Kamis (27/9). 

Hal ini menurut dia, agar sektor jasa ini berkembang pesat dan menjadi andalan dalam menghasilkan devisa sekaligus memperkuat neraca perdagangan Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan 10 destinasi prioritas pariwisata (DPP) yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus didukung secara multidimensional oleh pemerintah dan swasta.

Ani hadir di acara Rakornas pada hari kedua bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang memberikan sambutan dengan tema "Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Dunia Usaha Pariwisata".

Dia menjelaskan, untuk mendukung pembangunan di destinasi wisata unggulan khususnya 10 destinasi pariwisata prioritas, yang kemudian dipilih 4 DPP sebagai super prioritas (Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur), membutuhkan dana investasi Rp 500 triliun yang sebagian dibiayai pemerintah dan diharapkan lebih banyak dari dunia swasta.

photo
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam konferensi Amerika Serikat-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9).

Dia mengatakan dari sisi dimensi aksesibilitas, pemerintah melalui masing-masing instansi teknis telah membangun insfrastruktur berupa jalan, rel kereta api, airport, dan seaport. Juga air bersih, listrik, dan telekomunikasi.

"Dari dimensi amenitas, selain melakukan lewat belanja tak langsung, pemerintah juga memberikan dukungan melalui policy perpajakan antara lain untuk perhotelan," katanya.

Dukungan dalam dimensi atraksi juga dilakukan dengan mengalokasikan anggaran kepada kementerian dan lembaga teknis, misalnya Badan Ekononi Kreatif (Bekraf). "Suksesnya acara pembukaan Asian Games 2018 yang menjadi trending topic dunia tidak lepas dari dukungan dalam anggaran APBN. Sukses dalam pembukaan itu menjadi ajang promosi pariwisata yang sangat efektif," kata Sri Mulyani.

Di samping kata dia, dukungan langsung yang juga diberikan oleh Lembaga Pembiayaan seperti LPEI, PT SMI, PT SMF, dan PT PII  (BUMN) di bawah Kemenkeu. Pada hari kedua Rakornas Pariwisata III Tahun 2018 ini berlangsung pula penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Menpar Arief Yahya dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, MoU Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan LPEI, PT SMI, PT SMF, PT PII, MoU antara Kemenpar dengan Pemda Manggarai Barat, dan Kemenpar dengan KADIN Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement