Rabu 26 Sep 2018 16:35 WIB

Jasa Marga Peroleh Kredit Sindikasi Rp 950 Miliar

Dana pinjaman tersebut untuk percepatan proyek Tol Cinere-Serpong.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah alat berat beraktivitas di dekat rumah yang berada di kawasan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah alat berat beraktivitas di dekat rumah yang berada di kawasan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II, Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Cinere Serpong Jaya (CSJ), selaku anak perusahaan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, memperoleh kredit sindikasi dana talangan tanah sebesar Rp 950 miliar. Dana tersebut akan digunakan dalam melakukan percepatan proyek Jalan Tol Cinere-Serpong.

Kredit sindikasi tersebut diberikan oleh empat bank, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan Bank BCA. Penandatanganan kredit sindikasi tersebut berlangsung di kantor pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (25/9). Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Direktur PT CSJ Silvester Aryan Widodo, Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yusak Labanta Sudena Silalahi, Wakil Kepala Divisi Bisnis BUMN 1 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suyitno, Wakil Pemimpin Divisi BUMN dan Instansi Pemerintah PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Erza Ruslan, dan Executive VP Corporate Banking PT Bank Central Asia (Persero) Tbk Yuli Melati Suryaningrum.

Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PT CSJ Silvester Aryan Widodo mengatakan, pinjaman dana talangan tanah ini diperlukan oleh PT CSJ baik untuk pembebasan lahan (UGR) maupun reimbursement dana talangan tanah ke pemegang saham. “Total dana yang direncanakan untuk pembebasan lahan adalah Rp 3,1 triliun. Hal ini sesuai dengan Perjanjian PPJT antara PT CSJ dengan BPJT,” kata Silvester dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/9).

Silvester menambahkan, pihaknya juga sedang memproses Uang Ganti Rugi (UGR) yang diharapkan bisa dilakukan pembayaran pada Oktober dan November 2018. Selain itu, adanya tambahan pengadaan lahan yang saat ini sedang dihitung oleh BPN dan PPK. Tambahan lahan ini diperlukan untuk kebutuhan di interchange dan pembangunan jembatan yang selanjutnya akan dilakukan amandemen PPJT terhadap tambahan lahan tersebut. Diharapkan, tambahan pengadaan lahan ini dapat selesai pada bulan Desember ini. 

Jalan Tol Cinere-Serpong memiliki panjang 10,14 kilometer (km) dan ditargetkan beroperasi penuh di tahun 2019. Adapun Jalan Tol Cinere-Serpong terbagi dalam dua seksi, yaitu, Seksi 1 Ruas Serpong Junction-Pamulang Interchange sepanjang 6,5 km yang ditargetkan selesai akhir Maret 2019. Sedangkan Seksi 2 Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 km, ditargetkan selesai akhir Juni 2019 dan diharapkan segera tersambung dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3.

Proses pembangunan proyek Jalan Tol Cinere-Serpong ini terus menunjukkan kemajuan. Terbukti hingga awal September 2018, pembebasan lahan proyek ini telah mencapai sekitar 70 persen, sedangkan konstruksinya lebih dari 40 persen.

Jalan Tol Cinere-Serpong, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2, rencananya akan menghubungkan Tangerang Selatan dengan Kota Depok. Jalan Tol Cinere-Serpong akan melintasi beberapa kawasan, seperti Jombang, Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, dan Cinere. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement