Selasa 25 Sep 2018 16:34 WIB

Menhub Harapkan Pesawat N219 Digunakan Masif

Masih banyak wilayah yang sulit dijangkau dan memerlukan transportasi pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
 Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN Thomas Djamaluddin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah), Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro (kanan), dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN Thomas Djamaluddin (kiri) menjelaskan mengenai perkembangan pembuatan pesawat N219 yang sudah msuk tahap sertifikasi, Senin (25/9).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN Thomas Djamaluddin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah), Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro (kanan), dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN Thomas Djamaluddin (kiri) menjelaskan mengenai perkembangan pembuatan pesawat N219 yang sudah msuk tahap sertifikasi, Senin (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (DI) saat ini masih terus memproses pengembangan pesawat N219. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan nantinya pesawat tersebut jika sudah diproduksi bisa bisa berdampak positif pada industri penerbangan Indonesia. 

"Kita memang harus selalu memikirkan bagaimana N219 dari PT DI agar bisa digunakan secara masif oleh penerintah daerah," kata Budi usai menghadiri acara Aerosummit 2018 di Jakarta, Selasa (25/9).

Sebab, Budi menilai masih banyak daerah kepulauan yang tidak mudah dicapai sehingga membutuhkan transportasi pesawat yang memungkinkan untuk menjangkau. Terlebih, jika daerah tersebut masih membutuhkan pasokan barang yang dibutuhkan di pulau-pulau tersebut. 

Untuk itu, Budi mendorong PT DI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) agar menghasilkan produk unggulan. "Kita konsentrasi juga kepada PT DI untuk meningkatkan lokal konten yang sekarang ini 45 persen agar diupayakan lebih dari 50 persen," ujar Budi. 

Budi juga meminta kepada pengguna produk-produk aviasi yang lain untuk berkolaborasi dengan industri penerbangan Indonesia. Dengan begitu menurutnya akan memberikan benefit bagi industri penerbangan Indonesia. 

"Ada beberapa produk menarik ada pesawat yang bisa mengukur garis pantai, drone yang juga bisa digunkan multipurpose baik untuk pertanian maupun urusan medis," ujar Budi. 

Saat ini, PT DI dan Lapan masih memproses sertifikasi peswat N219. Pesawat tersebut ditargetkan dapat segera diproduksi tahun depan setelah proses sertifikasi N219 selesai didapatkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement