Ahad 16 Sep 2018 13:00 WIB

Mengembangkan Jagung Lewat Prukades

Kemendesa berkomitmen menghubungkan Pemda dengan pelaku usaha jagung.

Plt. Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati saat melaksanakan panen raya jagung saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Jumat (14/9).
Foto: kemendes pdtt
Plt. Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati saat melaksanakan panen raya jagung saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Jumat (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU SELATAN -- Jagung yang ada di Bengkulu Selatan diyakini bisa berkembang luas dengan model usaha prukades. Hal ini diungkapkan Plt. Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati saat melaksanakan panen raya jagung saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Jumat (14/9).

Turut hadir dalam panen raya jagung tersebut Plt Dirjen Pengembangan Kawasan Perdesaan (PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini dan Dirjen PKP2Trans Kemendes PDTT Hari Pramudiono, juga Plt. Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dan sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Bengkulu Selatan.

Aisyah Gamawati yang mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyampaikan bahwa Kemendes PDTT yakin komoditi jagung di Bengkulu Selatan akan berkembang dengan model Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang digagas oleh Kemendes PDTT.

photo
Plt. Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati saat melaksanakan panen raya jagung saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkulu Selatan, Jumat (14/9).

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan jagung dalam model Prukades di Bengkulu Selatan. Pak menteri (Eko Putro Sandjojo) telah berkomitmen akan membantu menghubungkan Pemda dengan pelaku usaha, dengan BUMN, Perbankan dan Kementerian atau lembaga terkait lainnya agar pertumbuhan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat desa bisa terus meningkat," katanya.

Aisyah berharap Pemda dan petani tidak putus asa meskipun berdasarkan informasi yang diterimanya terkait belum optimalnya hasil produktivitas jagung karena masih belum memenuhi angka rata-rata nasional.

"Saya dapat info bahwa jagung yang kita panen ini belum memenuhi produktivitas rata-rata nasional atau masih di bawah produktivitas nasional. Tetapi tidak apa-apa, Karena kami dari Kemendes PDTT akan membantu sepenuhnya Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Saya yakin dengan semangat Bupati dan para petani, maka Prukades jagung di Bengkulu Selatan ini akan membuahkan hasil yang lebih baik," katanya.

Tujuan pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yakni meningkatkan pemasaran produk unggulan desa, meningkatkan produktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), meningkatkan produktivitas komoditas pertanian, meningkatkan produktivitas lahan perdesaan.

Model Prukades yang diinisiasi oleh Kemendes PDTT adalah dengan memfasilitasi desa yang diwakili oleh pemerintah kabupaten dalam hal ini Bupati untuk dipertemukan dengan dunia usaha, perbankan dan sejumlah kementerian terkait.

Bupati akan diminta untuk menentukan produk unggulannya untuk dibangun dalam satu cluster di kawasan perdesaan agar memiliki skala yang besar agar dunia usaha lebih cepat melirik untuk berinvestasi di desa. Dunia usaha yang tertarik dengan produk unggulannya akan mengembangkan usahanya di desa. sehingga, perekonomian akan meningkat karena hasil produk dari masyarakat desa yang mayoritas petani karena ada sarana pascapanennya.

Sementara, perbankan akan memberikan bantuan permodalan ataupun pelatihan kepada masyarakat agar produk yang dihasilkan tersebut bisa lebih berkualitas dan bermutu. Sejumlah kementerian terkait akan membantu memberikan dukungan dengan memberikan bantuan melalui segala program yang ada di kementerian terkait dengan faktor yang bisa menghambat masuknya dunia usaha atau sulitnya masyarakat desa yang ingin mengembangkan produknya.

"Jadi, perlu kami sampaikan juga bahwa saat ini sudah ada 350 kesepakatan Prukades di 148 Kabupaten di 29 Provinsi yang dibantu oleh 30 perusahaan. Jadi, jangan khawatir, kami yang nanti akan menghubungkan dengan perushaan-perusahaan yang akan menampung produksi jagung karena kami sudah mempunyai MoU dengan 68 perusahaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement