REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad (Persero) meluncurkan Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Higienis Otomatis (AMH-o) di Gedung Kresna, Kantor pusat Pindad di Kota Bandung, Sabtu (15/9). AMH-o dibuat dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 9/MDAG/PER/2/2016 yang mewajibkan peredaran minyak goreng curah menggunakan kantong kemasan sederhana.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, kerja sama dalam rangka sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melahirkan mesin AMH-o ini. Mesin ini, untuk menjaga higienitas minyak goreng eceran dan mereduksi pemakaian kantong plastik serta meningkatkan margin pedagang eceran.
"Kami berharap, sinergi ini dapat bermanfaat membantu Pemerintah menghasilkan minyak higienis dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Sistem kerja AMH-o adalah dengan menyalurkan minyak goreng dalam jeriken ukuran 18 atau 25 liter sesuai dengan merek dagang produsen. Minyak tersebut dipindahkan ke kantong kemasan dalam beberapa takaran mulai dari 250, 500 sampai 1.000 mililiter melalui filling oil system yang terdiri atas pompa, pipa flexible, katup solenoid dan flow meter.
Seluruh komponen dalam AMH-o ini, kata dia, telah memenuhi standar food grade. Pengoperasian AMH-o dikendalikan oleh sebuah microcomputer guna memastikan akurasi pengukuran.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengetes mesin pengemas minyak goreng buatan Pindad.
Microcomputer yang tertanam pada AMH-o merupakan sebuah papan layar elektronik yang dilengkapi beberapa tombol yang mudah untuk dioperasikan. Selain itu, AMH-o juga dilengkapi dengan modul GPS yang dapat membantu produsen minyak goreng untuk memonitor lokasi unit AMH-o dan volume penjualan minyak goreng, baik secara harian, mingguan atau bulanan.
Abraham mengatakan, AMH-o untuk memperlihatkan bahwa industri dalam negeri mampu menghasilkan minyak goreng yang berkualitas. Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o) merupakan hasil kerja sama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara PT Pindad (Persero) dan PT Rekayasa Engineering (RE) yang merupakan anak perusahaan PT Rekayasa Industri (Rekind), yang bergerak di bidang engineering services.
"Konsep design awal AMH-o dibuat oleh RE dan disempurnakan oleh Pindad yang berpengalaman dalam membuat peralatan nonmiliter melalui Direktorat Bisnis Industrial," ujar Abraham.
Pindad, kata dia, memang memiliki Direktorat Bisnis Industrial. di samping Hankam, Pindad juga memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas produksi, fasilitas perakitan, SDM mumpuni, serta melakukan perakitan, produksi.
Keandalan Pindad untuk melakukan proses produksi tidak perlu dipertanyakan lagi. Direktorat Bisnis Industrial telah mampu menghasilkan berbagai produk alat berat seperti ekskavator, alat mesin pertanian, alat peralatan kapal laut, sarana prasarana kereta api, generator, motor listrik serta produk tempa dan cor.