Ahad 09 Sep 2018 09:34 WIB

Risma: Co-Working Space Usaha yang Menjanjikan

Tren co-working space telah mengubah cara orang bekerja menjadi lebih fleksibel

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Co Working Space. Ilustrasi
Foto: ABCNews
Co Working Space. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpendapat, di tengah banyaknya jenis bidang usaha di Indonesia, co-working space atau ruang kerja bersama, menjadi salah satu bidang usaha yang menjanjikan. Dimana, sebuah tempat usaha yang menghadirkan konsep berbeda, yaitu satu tempat yang terintegrasi antara, coffe shop, tempat makan, dan virtual office dalam satu area.

Risma mengatakan, co-working space merupakan salah satu terobosan usaha baru yang prospek ke depannya sangat menjanjikan. Terlebih, tren co-working space, telah mengubah cara orang bekerja menjadi lebih fleksibel, dan memberikan peluang untuk membangun jaringan.

"Ini terjadi hampir di seluruh dunia. Seperti ini, menjadi tempat untuk berbisnis baru, hang out, dan mengasah talenta," kata Risma di Surabaya, Ahad (9/9).

Risma berpendapat, co-working space mendukung terbentuknya kolaborasi antara anak-anak muda, pengusaha, ataupun komunitas. Sehingga menjadi solusi ruang kerja bersama. "Tempat ini, menjadi salah satu solusi untuk bisnis. Bisa juga untuk mengembangkan bakat dan sebagainya," ujar Risma.

Sementara di Indonesia, kata Risma, jumlah co-working space belum terlalu banyak. Artinya tidak sebanding dengan yang ada di negara-negara besar seperti di eropa. Hal ini yang kemudian menjadi alasan Risma untuk terus mendorong entrepreneur muda mengembangkan bisnis tersebut.

"Apalagi co-working space ini juga bisa menjadi tempat bertemunya startup dengan bisnisman, dengan pengusaha, dan sebagainya," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Risma mengaku, usaha restoran atau kuliner menjadi salah satu tumpuan pajak utama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, selain bisnis perhotelan. Bahkan, Risma mengatakan, bisnis restoran di Surabaya, capaian pajaknya kerap di atas target pemerintah.

"Jadi di Surabaya ini, kalau saya lihat dari prospek pemerintah dari pajaknya, itu setiap tahun di atas 20 persen. Jadi, kuliner di Surabaya itu luar biasa," kata perempuan kelahiran Kediri tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement